Cegah Kanker Serviks dengan Lakukan Papsmear
ASSAJIDIN.COM – Dalam upaya mendeteksi dini kanker serviks terkhusus di kota Palembang, Pemerintah Kota Palembang melalui Kesejahteraan Rakyat (Kesra) menggelar seminar kanker serviks bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia Kota Palembang, Rumah Sakit Siti Khodijah, dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, di Hotel Beston, Senin (30/9/2019).
Mengajak tim penggerak PKK, Anggota Darma Wanita, Perwakilan Puskesmas Kecamatan Membahas mengenai Kanker Serviks dan pencegahannya, Yayasan Kanker Indonesia Kota Palembang.
Dokter ahli kandungan, Dr. Siti Mirza Nuria, mengatakan Kanker Serviks yang disebabkan oleh Virus Human Papilloma (HPV) terjadi pada usia 30-45 tahun yang menyebabkan seorang perempuan menjadi lebih berisiko terkena kanker serviks.
“Ada beberapa tipe HPV namun yang lebih bertipe yaitu 16 dan 18 bersama-sama menyebabkan 87,6% Kasus di Indonesia. Faktor yang menyebabkan seorang perempuan menjadi lebih berisiko yaitu mempunyai banyak anak, wanita perokok, penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang, dan mengabaikan pemeriksaan skrining (pap smear) secara rutin, disarankan wanita yang setelah menikah langsung melakukan pap smear,” katanya Saat memberi materi.
Sedangkan pada umumnya tidak ada gejala pada infeksi awal HPV, lesi pra-kanker dan stadium awal kanker Serviks, gejalanya tidak tampak namun bisa kita duga.
“Kita bisa lihat dengan terjadi seperti keputihan berulang-ulang keluar cairan encer dari vagina, pendarahan setelah senggama, timbulnya pendarahan setelah masa menopause, nyeri panggul atau perut bagian bawah, pada stadium lanjut akan menyusut penurunan badan karena kurang gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah,” katanya.
Ia menambahkan hampir 70% kasus kanker serviks datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan stadium lanjut (lebih dari stadium IIB).
“Ciri-ciri stadium lanjut kanker serviks akan menimbulkan pendarahan n sesudah senggama, siklus menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, nyeri panggul, nyeri ketika berhubungan seksual dan juga bau nyeri yang tidak mengenakkan,” Katanya.
Sedangkan dampak kanker serviks tidak hanya berdampak pada diri sendiri namun lingkungan sekitar, Kanker yang terjadi kebanyakan di usia produktif sekitar usia 30 tahunan, yang akan mengakibatkan terjadi gangguan kualitas hidup perempuan sepertu psikis, fisik dan kesehatan seksual. Dampak sosial dan ekonomi, pengaruh pada perawatan dan pendidikan anak serta suasana kehidupan keluarga.
Untuk melakukan pencegahan rutin secara dini bisa kita lakukan seperti Basuh vagina dengan air bersih yang mengalir, jangan menggunakan pentiner dalan keseharian, sebelum melakukan hubungan suami istri terlebih dahulu membersihkan badan terlebuh dahulu.
Sementara itu, Kasubag UKS dan Kesra, Leni Sopiati mengharapkan agar seminar yang kita adakan tidak hanya di ruangan seminar saja namun dapat di sosialisasi kan kepada keluarga dan masyarakat sekitar.(*)
Penulis: tri jumartini