PENDIDIKAN

Gubernur Sumsel Resmikan Madrasah Diniyah Takmiliah Al-Mukarromah

Herman Deru Enggan di Foto, Ada Apa ?

ASSAJIDIN.COM PALEMBANG – Menghadiri peresmian Madrasah Diniyah Takmiliah Al-Mukarromah di Masjid Jami’ Adha. Jumat (3/5/19) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru tiba-tiba enggan di foto, ada apa ?

Dalam kesempatannya tersebut, Gubernur Deru terlihat memberikan santunan kepada pengurus untuk dapat di pergunakan dalam pengelolaan madrasah.

“ Untuk yang ini tolong jangan di foto ya, saya takut riya’. Apa lagi, Riya sekarang sudah melenggang ke senayan,”ujar Deru seraya bergurau.

“ Bener, yang ini tolong jangan di abadikan, biar saja nanti dokumen fotonya di akhirat saja,” tambahnya lagi.

Untuk di ketahui sebelumnya, kehadiran orang nomor satu di Sumsel tersebut selain melaksanakan safari jumat, juga meresmian Madrasah Diniyah Takmiliah Al-Mukarromah di Masjid Jami’ Adha. Dalam kesempatannya Deru mengucapkan apresiasinya kepada seluruh inisiator, donator, dan orang -orang yang berjasa dalam terciptanya Pendidikan madrasah ini.

“ Saya bersyukur di beri kepercayaan dan kesempatan untuk menyaksikan serta meresmikan, berdirinya madrasah Pendidikan Islam ini. Apalagi, sekolah ini tidak memungut biaya sepeserpun ke orang tua.Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mau belajar akhlak, “ tuturnya.

Lihat Juga :  Begitu Khusuknya Mereka Tunaikan Shalat, Zhikir dan Doa

Deru berujar bahwa, Madrasah ini merupakan ladang pahala bagi semua orang, baik orang tua siswa, donator, pengurus, Pembina dan pengajar. Sebagai pemerintah, dirinya akan berusaha semampunya untuk dapat membantu terselenggaranya sekolah -sekolah seperti ini.

“ Disini ada Kemenag, tolong diperhatikan yang seperti ini. Tentu tidak bisa kita hanya menyerahkan segala urusannya kepada donator saja kan,” katanya.

Sementara itu, Ustadz Baharuddin ketua Masjid Jami’ Adha mengucapkan terimakasihnya kepada Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kota Palembang atas terwujudnya mimpi besar ini.

Dirinnya pun mengatakan bahwa, terlaksananya program belajar Madrasah ini adalah cikal bakal dari kehwatiran para pengurus atas bobroknya nilai-nilai moral para generasi muda. Ia pun mencotohkan bagaimana saat ini anak-anak tidak lagi memiliki orientasi terhadap agama khususnya Islam. Mereka lebih cenderung, terkibat langsung pada hal-hal yang merusak moralnya. Seperti Narkotika, pergaulan bebas, dan pengaruh buruk dari teknologi.

“ Saya menilai, factor-faktor tersebut juga turut di pengaruhi oleh minimnya waktu pembelajaran agama. Biasanya kan di sekolah-sekolah itu, kebanyakan jam mata pelajaran agama itu sedikit sekali. Maka dari itu, Madrasah ini adalah wadah bagi mereka untuk menambahnya,” kata Ustdaz Baharuddin.

Lihat Juga :  Lembaga Pelatihan ini Terus Cetak Calon Wirausaha Baru

Dalam kesempatannya, Ustadz Bahadruddin pun berujar bahwa, Madrasah ini tidak memungut biaya kepada orang tua siswa, untuk menggaji para guru dan karyawan pihaknya saat ini telah menggalang dana dari 13 donatur tetap.

“ Kalau mau jujur, kumpulan dan dari para danatur itu adalah sekitar 14 jutaan setip bulan. Uang ini lah yang nanti akan di pergunakan untuk menggaji para guru dan karyawan yang berjumlah 16 orang,” bebernya.

DIsinggung mengenai cukup atau tidaknya dana tersebut, Ustadz Baharuddin mengatakan biar Allah SWT yang mencukupinya nanti, tugas dia dan para pengurusn hanya berusaha.

“ Bicara soal cukup atau tidak, coba kalkulasi sendiri. Saya rasa untuk  gajinya saja paling hanya semperempat Upah Minimum Regional (UMR) Sumsel sat ini.Mumpung ada Pak Gubernur, ada Kemenag, siapa tahu mereka bisa membantu,” katanya disambut aminn.. dari para jamaah yang hadir.

Editor : Jemmy Saputera

 

 

Back to top button