Waspada Angin Puting Beliung hingga Akhir Maret

AsSAJIDIN.COM –– Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Kota Palembang berpotensi terkena bencana angin puting beliung dalam waktu dekat.
Kecepatan angin yang terekam melalui alat BMKG mencapai 33 knots atau sekitar 60 KM/jam dengan curah hujan sebesar 14,0 mm.
Kasi Data dan Informasi BMKG Kenten Palembang Nandang mengatakan, Palembang berpotensi besar terkena bencana angin puting beliung.
“Bahkan kecepatan angin terpantau 60 KM/Jam. Dengan kondisi itu sangat besar berpotensi terkena angin puting beliung,” ujar Nandang, Rabu (27/3/2018).
Menurut Nandang, dengan kecepatan angin saat ini berdasarkan skala dampaknya dapat merusak atap, pohon dan bangungan yang belum standar terhadap angin kencang diatas 30 knots. Untuk daerah yang potensi terjadinya puting beliung bisa memungkinkan terjadi di daerah Bertopografi Landai seperti Palembang dan daerah bertopografi landai berlereng lainnya.
“Kami memprediksi puncak musim hujan di wilayah Sumatera Selatan diprediksi akan berlangsung hingga akhir Maret 2019. Meski begitu, curah hujan di Maret ini masih masuk dalam kategori normal,” tukasnya.
Dengan kondisi tersebut pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap mewaspadai kondisi di daerah yang berpotensi rawan banjir, tanah labil, jalan licin dan daerah datar/landai lereng yg berpotensi angin kencang.
“Kami imbau warga agar berhati-hati saat berkendara karena jalan licin. Selain itu, ketika berteduh jangan berada di bawah pohon atau bangunan tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Data dan Informasi BMKG SMB II Palembang Bambang Beny mengatakan, lima hari ked epan, Kota Palembang bakal terus diterpa hujan tinggi disertai angin kencang.
“Saat ini posisi matahari di atas ekuator atau khatulistiwa menyebabkan temperatur udara cenderung lebih panas dari biasanya dari pagi hingga menjelang siang hari, hal ini merupakan indikasi musim transisi. Saat ini sedang terjadi masa transisi. Jadi sampai lima hari ke depan Sumsel bakal diterpa hujan deras,” urai dia.
(*)
Penulis : Zahid Blandino