Memasuki Pemberangkatan Gelombang II, Mulai Kloter 10, JCH Berihram dari Embarkasi Palembang
PALEMBANG, AsSAJIDIN.COM — Embarkasi Palembang akan memberangkatkan 448 jamaah calon haji (JCH) Kloter 10 asal Palembang dari Bandara SMB II menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Selasa (31/7) dinihari, pukul 01.50 WIB.
Kloter 10 merupakan kloter awal untuk gelombang kedua pemberangkatan melalui Embarkasi Palembang.
Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumsel H. Paidol Barokat jelang pelepasan Kloter 10 di Aula Asrama Haji Palembang, Senin (30/7) malam menjelaskan, jamaah kloter 10 hingga kloter 19 akan diterbangkan menuju Jeddah. Hal ini berbeda dengan pemberangkatan gelombang pertama di mana jamaah diterbangkan menuju Madinah.
“Untuk gelombang kedua, Kemenag mengimbau para jamaah agar berihram sejak dari tanah air. Ini lantaran mulai tahun ini telah digunakan jalur fast track untuk mempercepat proses di bandara. Sebaiknya dengan adanya kebijakan jalur khusus, jemaah sudah berihram dari tanah air. Sebab bila ada yang belum berihram, tujuan agar jalur fast track menjadi lebih cepat bisa terhambat,” jelasnya.
Menurut Paidol, meski jamaah haji telah memakai kain ihram sejak di embarkasi, mereka tetap dapat memakai kain selimut, jaket, maupun penutup kepala selama di pesawat karena belum berniat. Setelah mereka tiba di bandara KAA Jeddah, jemaah baru berniat ihram. “Alhamdulillah, saya lihat sebagian jamaah kloter 10 banyak yang sudah mengenakan ihram. Mudah-mudahan di kloter berikutnya lebih banyak lagi,” harap Paidol.
Sementara itu, Humas PPIH Embarkasi Palembang H. Saefudin menambahkan, di kloter 10 sendiri terdapat 344 jamaah yang masuk kategori resiko tinggi (Risti). Rinciannya, Risti Usia 14 orang, Risti Penyakit 126 orang, dan Risti Penyakit plus Usia 114 orang. “Jamaah termuda di kloter 10 tercatat atas nama Azzahra Hifani Abdullah (19 tahun) dan jamaah tertua adalah Fatimah Abdul Hamid (93 tahun), keduanya dari Palembang. Adapun jamaah uzur yang mesti dibantu dengan kursi roda atau tongkat ada enam orang,” jelas Saefudin. (*)
penulis: Wilda/Rilis