HAJI & UMROH

Mahasiswi Kedokteran ini Jadi Jemaah Calon Haji Termuda di Kloter 2 Embarkasi Palembang

PALEMBANG, AsSAJIDIN.COM — Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel HM. Alfajri Zabidi melepas 445 jamaah calon haji (JCH) kloter 2 Embarkasi Palembang di Aula Asrama Haji Palembang, Rabu (18/7) malam, pukul 23.00 WIB.

 

 

Jamaah kloter 2 asal Kabupaten OKU Selatan dan Kota Palembang ini dijadwalkan berangkat menuju Madinah Kamis (19/7) dinihari, pukul 01.50 WIB.

Kakanwil dalam arahannya berpesan agar jamaah dapat menjaga kekompakan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah.

Tak lupa dia berpesan agar mereka memperhatikan kondisi kesehatan sehingga bisa beribadah secara maksimal.
“Ibadah haji merupakan ibadah fisik. Untuk itu, diperlukan kondisi fisik yang baik untuk bisa menjalaninya dengan optimal. Semoga bapak/ibu bisa meraih predikat haji mabrur,” pesan Fajri.

Lihat Juga :  Apakah Jamaah Haji  Boleh Berqurban di Tanah Air?

Ditemui usai acara pelepasan, Fajri menuturkan bahwa jamaah kloter 2 yang bisa berangkat memang hanya 445 orang, termasuk lima petugas. Hal itu lantaran dua jamaah asal Palembang terpaksa ditunda berangkat karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.  “Saat proses penerimaan jamaah, sebenarnya ada 447 jamaah yang masuk asrama haji Palembang.

 

Namun dua jamaah akhirnya ditunda berangkat, yaitu Kori Suratmi Kasim (51) dan Sugiarto Satiman (56). Kori ditunda karena sakit sedangkan Sugiarto adalah muhrim dari Kori,” jelas Fajri.
Sementara itu, Humas PPIH Embarkasi Palembang H. Saefudin menambahkan, di kloter 2 terdapat jamaah berusia 18 tahun yang tercatat sebagai jamaah termuda, yaitu Fransiska Delvia Syamsu Heri asal Palembang. fransiska merupakan mahasiswi kedokteran.

Lihat Juga :  7500 Jemaah Sumsel Tunggu Kepastian Berangkat, ini Janji Abu Tour di Hadapan Kakanwil Kemenag

Adapun jamaah tertua tercatat atas nama Jasiman Muhar Abdullah dari OKU Selatan dengan usia 85 tahun. “Di kloter ini juga terdapat 10 jamaah uzur yang mesti dibantu dengan kursi roda atau tongkat. Adapun jamaah dengan kategori resiko tinggi berjumlah 340 orang,” tutur Saefudin. (*)

 

Penulis: Wilda/Rilis kemenag Sumsel

Back to top button