FKPT: 56% Masayarakat dan Mahasiswa di Sumsel Berpotensi Terpapar Radikalisme

PALEMBANG, ASSAJIDIN.COM– Sebagai upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di masayarakat, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) mengadakan seminar literasi digital dengan tema “Saring sebelum Sharing” di Ballroom 3 Aryaduta Hotel, Kamis (5/7).
Dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H. Ishak Mekki, agenda ini juga mengundang delegasi mahasiswa, penggiat media sosialisasi dan jurnalis di Sumatera Selatan sebagai persertanya.
“56% masyarakat, dan 55,5% mahasiswa di Sumsel berpotensi terpapar radikalisme. Berdasarkan data ini, kami mengajak semua yang ada disini untuk mencegah radikalisme itu dilingkungan Kita,” jelas Ketua FKPT Sumsel, Dr.Mgs. Feriansyah saat menyampaikan sambutannya.
Menurut Inspektur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Dr. Amrizal, MM. Sinergi seluruh aparatur negara menjadi mutlak dilakukan untuk mencegah radikalisme teroris.
“BNPT jika bergerak sendiri tentu akan sangat kerepotan, maka dalam mencegah radikalisme teroris ini perlu keterlibatan semua aparatur negara dan juga seluruh elemen masyarakat untuk bekerjasama mencegah ini,” jelas Amrizal.
Ishak Mekki mengungkapkan bahwa bahaya radikalisme teroris kini sudah sampai di Sumsel, mengenai hal ini Ishak meminta seluruh rakyat Sumsel untuk waspada dan cermat menyikapi hal ini.
“Daerah perlintasan, bisa sewaktu2 terjadi. Kita sepakat untuk mengatasi paham-paham radikalisme ini. Jangan sampai tumbuh dan berkembang di bumi NKRI ini,” jelas Ishak Mekki saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka agenda.(*)
penulis: Wilga