LENTERA

Cara Rasulullah Mendidik Anak Perempuan

ASSAJIDIN.COM — Suatu anugerah yang besar saat orangtua memiliki anak perempuan. Dalam Islam, ada keutamaan bagi keluarga yang mengurus anak perempuannya dengan baik hingga dewasa. Yaitu anak perempuan mereka akan jadi penghalang dari api neraka.

Hal ini sesuai hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Hadist tersebut berbunyi ” Barang siapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, kelak mereka akan menjadi penghalang dari api neraka” .

Dikutip dari DalamIslam.com, wajib bagi orangtua yang memiliki anak perempuan untuk memberikan pendidikan agama yang terbaik. Untuk menghasilkan generasi perempuan yang solehah, hendaklah orang tua mendidik anak-anak perempuannya dengan benar sesuai syariat agama.

Lihat Juga :  Jangan Pernah Malu Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam hal mendidik anak perempuan, tirulah cara-cara Nabi Muhammad SAW. Hal yang paling mendasar adalah mengenalkan keesaan Allah SWT. Bahwa Allah itu Tuhan yang menciptakan manusia, dan Allah itu Maha Esa.

Ajarkan anak untuk mengucapkan Lailaha illaallah. Caranya dengan mengulang-ngulang terus bacaan syahadat tersebut, setiap hari hingga anak mulai familiar mendengarkannya.

Lalu berikan contoh cara pergaulan dan adab-adab yang baik. Seorang anak perempuan juga harus diberikan bekal pendidikan tentang tata cara bergaul sejak kecil. Jelaskan tentang batasan-batasan bergaul dengan lelaki.

Lihat Juga :  Semua Jawaban Permasalahan Hidup Ada Dalam Alquran

Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasul, beliau mengajari anak perempuannya untuk tidur terpisah dengan anak laki-laki semenjak usia si anak mencapai 10 tahun. Beliau juga memberikan penjelasan tentang pentingnya perempuan untuk menjaga pandangannya, dan berpenampilan agar tidak menyerupai laki-laki.

Tak lupa berikan contoh kepada anak untuk beradab yang baik dan sesuai syariat agama. Mulai dari adab berpakaian, adab makan, adab berbicara dengan orang lain, adab berpakaian, adab tidur dan sebagainya. Dengan demikian ajaran-ajaran tersebut akan tertanam di pikiran anak hingga ia dewasa kelak.(*)

Back to top button