Uncategorized

Diuji dengan Serangan Jantung, Jhodi Putuskan Segera Hijrah

AsSAJIDIN.COM — Masih ingat dengan komedian dan presenter Jody Sumantri (49) atau lebih dikenal sebagai Jhody Bedjo ? Ya..artis satu ini selalu tampil bersama sahabatnya Edwin. Dulu penampilannya nyentrik, ala-ala rocker, ada tato di lengannya bergaul cukup bebas.

Jhody kini tampak lebih religi. Penampilannya kini berbeda. Perubahan itu dilakukan setelah salah satu personel grup vokal Super Bedjo itu mengalami serangan jantung medio 2016.

Setelah peristiwa itu, Jodhy seperti mendapat hidayah untuk hijrah dekat dengan Allah SWT.

“Setelah kena serangan jantung, saya lalu suudzan ke Allah dan nggak terima dapat penyakit tersebut. Sejak saat itu saya memutuskan hijrah,” kata Jhody Bedjo seperti dikutip dari tribunnews.com, berbincang di Gedung TransTV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

Lihat Juga :  Ustad Syafiq Riza Basalamah : Begini Ucapan Idul Fitri Sesuai Sunnah

Jodhy bahkan harus merogoh koceknya dalam-dalam untuk menyembuhkan sakitnya itu, bahkan sampai ke ahli pengobatan alternatif.

Hampir satu tahun Jodhy terus berupaya menyembuhkan sakitnya. Lantaran keterbatasan biaya, proses pemasangan ring pada jantungnya harus ditunda.

Saat itu istri Jodhy menyarankan supaya dia melakukan salat tahajud selama 40 hari. “Agar rasanya lebih baik,” ujarnya yang menyebutkan hal itu merupakan tanda kebaikan Tuhan padanya.

Sakit itu menjadi peringatan Tuhan untuk Jodhy. “Allah masih sayang. Banyak teman yang tidak dikasih kesempatan bersujud dan langsung diambil, kelar deh,” jelas Jhody yang kini menghapus tato-tato di seluruh tubuhnya.

Lihat Juga :  Dewi Sandra Berbagi Tips Nikmati Membaca Alquran

Jhody berjanji menjadi manusia yang lebih baik jika sembuh, terutama untuk keluarga dan sesamanya.

“Gue masih ada PR supaya berbuat sesuatu yang lebih baik untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain kalau bisa,” jelasnya.

Kesempatan memperbaiki diri ini harus dinikmati Jodhy sambil terus berbuat kebaikan. “Sekarang saya ini pejuang jamaah. Dimana-mana lima waktu berjamaah itu diutamakan,” katanya. (*)

Back to top button