MOZAIK ISLAM

Viral Pawang Hujan di MotoGP Indonesia 2022, Bagaimana Pandangan Islam?

AsSAJIDIN.COM  — Kegiatan MotoGP Indonesia 2022 sempat tertunda dikarenakan hujan deras yang mengguyur kawasan Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB),Minggu sore (20/3/22)

Agar tidak terjadinya hujan saat perlombaan berlangsung, Panitia telah mempersiapkan pawang hujan untuk mencoba mengusir atau menggeser hujan ke tempat lain dengan melakukan ritual tradisional dikawasan tersebut.

Setelah pawang hujan turun di Sirkuit Mandalika, tidak lama kemudian hujan mulai reda. Hal ini menjadi perbincangan ramai di ranah Internasioanal ataupun nasional bahkan di semua jenis sosial media.

Lalu, bagaimana dalam pandangan islam mengenai tradisi pawang hujan?

“Jika mau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah” (HR Tirmidzi, Dari Ibnu’ Abbas).

Hujan berhenti itu bukan karena kesaktian dari pawang hujan, melainkan karena kuasa Allah Subhana Wa Ta’alla.

Allah Ta’ala Berfirman, “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya, dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi MahaBijaksana,” QS. Fathir ayat 2.

Lihat Juga :  Hukum Menurut Islam, Bercanda ala Prank

Seperti dalam Chanel Youtube Al Bahjah TV pada Desember tahun 2017 lalu, Buya Yahya menegaskan hukumnya Haram atau dilarang oleh Allah Subhana Wa Ta’alla.

“Mengundang pawang itu artinya dukun komat kamit ngusir mendung dengan perantara menyan atau apalah itu, hukumnya haram tidak boleh,”tegasnya.

Buya mengatakan kenapa kita harus menghindari hujan, hujan merupakan nikmat Allah yang harus di syukuri dan dinikmati.

“Jika tidak hujan Alhamdulillah, jika hujan, kegiatan bisa ditunda hingga hujan berhenti toh, ngapain kita susah,”katanya.

Jika hujan terjadi, Maka sebagai hambanya yang taat kita diperuntukkan untuk berdoa dan berdzikir meminta dan memohon kepada Allah agar memberikan yang terbaik,”ucapnya.

Lihat Juga :  Berbagi di Penghujung Ramadhan, PAC IPNU dan IPPNU Muara Telang Jalin Silahturahmi

Sama halnya dengan Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A mengatakan kita sebenarnya dibohongi oleh pawang hujan yang bisa menurunkan atau menahan hujan. Jika ada yang ppercaya dengan adanya pawang hujan itu namanya kebodohan.

“mereka berdusta mengatakan dapat mendatangkan angin, yang dilakukan itu hanyalah meminta pada Allah karena Allah yang menurunkan atau tidak hujan itu,”katanya dalam akun Youtube Konsultasi Islam.

Diriwayatkan dalam Hadis Bukhari nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu’anha “Allahumma shoyyiban nafi’an”, Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.

Berbicara mengenai adat atau kearifan lokal, Ia menegaskan, yang sesuai dengan kearifan itu Lailahaillah Muhammad Rasulullah, selain itu ialah kemungkaran lokal.
“Kemungkaran bukan dilestarikan, harus ditinggalkan. ini juga kesyirikan yang masih merajalela,”katanya.(*/tri jumartini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button