ALFURQON SCHOOL

Sekolah Islam Terpadu Jadi Pilihan Utama Jawab Kegundahan Orangtua Zaman Now

ASSAJIDIN.COM — Dalam mencari tempat menuntut ilmu tentu orangtua memilih tempat terbaik untuk sang buah hati.

Kegelisahan dan kegundahan bagi orangtua di zaman now, antara lain tantangan generasi yang lemah di masa akan datang. Secara kecerdasan akal, Banyak kecerdasan. Akan tetapi, tidak banyak kecerdasan diwarnai dengan hati nilai nilai keislaman.

Sekolah Islam Terpadu memiliki ciri khas tersendiri, mengajarkan ilmu pengetahuan dipadukan bersama pendidikan keislaman ditambah dengan pembelajaraan al Qur’an nya.

Kepala Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Furqon Palembang, Agus Priyatmono, dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Tabloid Assajidin, H Bangun Lubis, mengatakan Sekolah Islam Terpadu Alfurqon telah berdiri 18 tahun lamanya sejak tahun 2003 hingga 2021 sekarang.

Lihat Juga :  Di Tengah Pandemi Santri Tetap Semangat Kembali ke Pondok Modern Darussalam Gontor

Setiap sekolah islam terpadu mempunyai standar yang telah ditetapkan oleh jaringan sekolah islam terpadu. Standar inilah yang menjadi acuan kita dalam mengelola SIT.

“kita lagi dalam gairahnya semangat dalam mengelola SIT. Alhamdulillahnya, saat ini banyak orangtua kembali antusias untuk menyekolahkan anaknya di SIT, “katanya.

Berawal dari kegundahan orangtua yang takut anaknya hanya mendapatkan kecerdasan semata tapi tidak dengan diwarnai hati keislaman.

Setiap orangtua berdoa mempunyai harapan bahwa kelak anaknya menjadi anak Qurata’ayun (mencintai Al Qur’an) dan menyenangkan hati orangtua nya.

Lihat Juga :  Orangtua Jangan Suka Membanding-bandingkan Anak

“Ketika orangtua sudah sepuh (berumur) harapannya anak soleh akan mendoakan orangtua baik ia masih hidup atau sudah meninggal dan selalu mendoakan,”katanya dalam wawancara ekslusif bersama Pimpinan Redaksi Assajidin Bangun Lubis.

Kemudian, tambahnya khususnya para remaja saat ini sudah banyak kehilangan adab diakibatkan pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan juga dipisahkan kemajuan teknologi.

“Yang jadi masalah saat ini memisahkan sesuatu kehidupan masyarakat dengan nilai nilai agama, hilangnya warna kehidupan masyarakat dari kehidupan berbudaya khususnya kita yang beragama,”katanya.

SIT menjadi pilihan sekaligus jawaban bagi orangtua menitipkan anaknya, insyaallah akan berdampak baik bagi kehidupannya kelak. (*)

Penulis: tri jumartini

Back to top button