SYARIAH

Seberapa Penting Silaturrahim Menurut Islam?

AsSAJIDIN.COM — Kita sering menjumpai orang-orang yang begitu senang bersilaturrahim, berkunjung ke rumah kerabat, bertemu dalam kegiatan keluarga seperti arisan, menghadiri undangan keluarga dan bentuk lain-lain.

Ada juga kegiatan reuni, bertemu dengan sahabat lama yang sudah lama tak berjumpa, sepertinya juga menjadi gaya hidup orang sekarang ini.

Namun di antara kita pun ada  yang menghindari kegiatan itu. Lebih suka menyendiri, enggan berinteraksi dengan kerabat atau tetangga sekalipun alias jarang bersilaturrahim. Misal karena sibuk, menghindari terlalu banyak bicara atau hal lain yang menghalangi silaturrahim. Bagaimana sesungguhnya silaturrahim itu dalam Islam? Seberapa pentingkah kedudukannya?

Silaturrohim itu merupakan suatu kewajiban sesuai dengan kemampuannya. Kepada kerabat dekat dan yang terdekat. Di dalamnya ada banyak kebaikan dan kemaslahatan. Sementara memutus (silaturrohim) itu diharamkan termasuk salah satu dosa besar berdasarkan firman Allah dalam Alquran:

Lihat Juga :  Siapakah Manusia Terbaik dan Yang Terburuk di Mata Allah SWT?

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?. Mereka itulah orang-orang yang dila’nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” QS. Muhammad: 22-23.

Dan hadist nabi, sabda Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam:

“Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturrohim.” HR. Muslim di shohehnya

Dan sabda Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam ketika seseorang bertanya kepada beliau seraya mengatakan:

“Wahai Rasulullah saya berbakti kepada siapa? Beliau menjawab, “Ibumu. Berkata, “Kemudian siapa? Beliau menjawab, “Ibumu. Berkata, “Kemudian siapa? Beliau menjawab, “Ibumu. Berkata, “Kemudian siapa? Beliau menjawab yang keempat, “Ayahmu kemudian kerabat dekat dan yang lebih dekat. HR. Muslim juga.

Lihat Juga :  10 Rumus Dalam Menghadapi Kesulitan, Disarikan dari Beberapa Ayat Alquran

Dalam kitab shoheh dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya dia menyambung kerabatnya.

Hadits semacam ini banyak sekali, maka seharusnya menyambung kerabat sesuai dengan kemampuan baik dengan berkunjung kalau mudah bagi anda, dengan koresponden dan telpon. Dianjurkan bagi anda menyambung kerabat dengan dana kalau kerabat anda fakir. Dimana Allah ta’ala berfirman:

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” QS. At-Tagobun: 16

Dan firman-Nya, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” QS. Al-Baqarah: 286. Dan sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam, “Kalau saya perintahkan suatu perkara kepada kamu semua, maka laksanakan sesuai dengan kamampuanmu.” Muttafaq ‘ala sihhatihi. Semoga Allah memberi taufiq kepada kita semua dan mendapat keredoan-Nya.(*/sumber:islamqa.id)

Back to top button