NASIONAL

Pengusaha Beri Rp 2 T untuk Warga Sumsel Terampak Covid, Terkenal Sederhana dan Dermawan

ASSAJIDIN.COM — Nama almarhum Akidi Tio, pengusaha asal Aceh mendadak viral di Tanah Air. Meski sudah meninggal dunia pada 2009 lalu, namun kebaikannya kini mengalir deras dan memukau masyarakat di Sumatera Selatan (Sumsel)

Melalui keluarganya, Akidi mengalirkan bantuan berupa Rp2 triliun untuk membantu penanganan Covid-19 di Sumsel. Akidi Tio diketahui merupakan pengusaha yang bergerak dibidang kontraktor dan lainnya. Ia lahir di Kota Langsa, Aceh.

Namun Akidi Tio tinggal dan menetap di Palembang serta membangun usahanya di kota ini. Akidi Tio memiliki 7 anak yang sebagian besar tinggal dan menetap di Jakarta. Ada satu anaknya yang masih tinggal di Palembang, yakni Heriyati.

Juru bicara keluarga almarhum Akidi Tio, Prof Hardi Darmawan mengatakan, keluarga besar almarhum Akidi Tio yakni anak bungsu Akidi (Heriyati) menghubunginya melalui ponsel pribadi pada Sabtu (24/7). Hardi yang merupakan dokter keluarga Akidi mengaku bahwa Heriyati menyampaikan bahwa keluarganya ingin bersumbangsih dalam penanganan Covid-19 di Sumsel.

“Saya sudah menjadi dokter keluarga bagi almarhum sejak 36 tahun lalu. Anak dan cicitnya sekarang pun juga masih mempercayakan saya sebagai dokter pribadi. Dua hari sebelum tanggal 26 Juli kemarin, anak bungsunya ini menghubungi saya bahwa ingin membantu masyarakat di masa pandemi ini,” kata Hardi kepada awak media, Selasa (27/7).

Hardi mengaku terkejut saat mendapat informasi bahwa keluarga Akidi ini akan memberikan bantuan berupa uang tunai senilai Rp2 triliun. “Keluarga almarhum Akidi ini melihat banyak teman-temannya yang meninggal karena Covid-19, banyak juga masyarakat yang kesulitan mendapat tempat tidur untuk penanganan Covid-19, juga kekurangan oksigen serta obat-obatan. Inilah yang mendorong keluarga Akidi ingin memberikan bantuan. Saat diberitahu akan memberi Rp2 triliun, saya terkejut karena saya tidak pernah melihat uang sebanyak itu. Tapi saya bilang ke keluarga almarhum, bahwa ini sangat bagus untuk membantu penanganan Covid-19 di Sumsel,” ucapnya.

Lihat Juga :  Jemaah Masjid Nurussa'adah Tolak Pembangunan Tower Yang Akan di Bangun di Sebelah Masjid

Namun keluarga ingin mempercayakan bantuan uang itu kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri yang sudah lama dikenal almarhum Akidi dan keluarganya saat Eko Indra Heri pernah bertugas di Aceh. Diketahui saat itu, Eko Indra Heri masih menyandang status sebagai Perwira Pertama atau Kasatreskrim.

“Almarhum dan keluarganya ini sudah kenal dengan Bapak Eko, karenanya uang bantuan ini ingin dipercayakan kepada beliau. Saya kontak beliau (Kapolda Sumsel) dan ia pun kaget. Jadi memang Bapak Eko dengan keluarga Akidi ini sudah kenal secara pribadi bahkan dengan almarhum pun begitu, dan amanah ini disampaikan kepada Bapak Eko secara langsung,” ucapnya.

Direktur Utama Rumah Sakit Charitas Palembang itu pun mengungkapkan, amanah dari keluarga besar Akidi adalah agar bantuan uang ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. “Sesuai amanah dari keluarga, bantuan ini diharapkan bisa fatonah, shiddiq dan tabligh. Bantuan uang ini nantinya akan ditransfer langsung ke Bapak Eko, bukan melalui cek. Mekanismenya seperti apa, saya belum tahu,” ucapnya.

Hardi mengungkapkan, bantuan uang ini nantinya akan dipergunakan untuk 3T dan 5M di Sumsel. Sebagai bagian dari satgas penanganan Covid-19, Hardi juga menerangkan bahwa bantuan uang ini akan difokuskan pada kebutuhan hulu, seperti karantina dan isolasi, baik yang isolasi menetap di fasilitas kesehatan ataupun isolasi mandiri.

Sebab, menurutnya, isolasi mandiri tetap harus diawasi ketat karena kecenderungan masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan sendiri dan mengobati sendiri sehingga penularan Covid-19 bisa semakin meluas.

“Kita harapkan bantuan ini dapat mengejar target Sumsel dalam menurunkan positivity rate dan angka kematian. Jadi yang terpenting juga akan diperbanyak testing nantinya,” ucapnya.

Lihat Juga :  Teganya, Se-Indonesia Kena Prank, Bantuan Rp 2 Ternyata Bohong, Gubernur Sumsel Sampai Ngomong Begini

Hardi menjelaskan, almarhum Akidi Tio sejak dulu adalah orang yang sederhana dan bersahaja. Meski berasal dari etnis Tionghoa, almarhum Akidi sudah banyak membantu masyarakat yang kekurangan. Diantaranya aktif dalam memberikan bantuan makanan ke panti asuhan, panti jompo, dan sebagainya.

“Sejak dulu dia orangnya sederhana, gaya hidupnya pun tidak mewah. Berpakaian pun seadanya, lebih suka memakai baju putih dan bersih. Sangat sopan orangnya, dia dari dulu selalu hobi menabung, tidak suka menghamburkan uang dan selalu berhemat,” ucapnya.
Anggota Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumsel ini juga menjelaskan bahwa sosok Akidi ini selalu mengingatkan kepada anak dan cicitnya untuk tetap rendah hati dan selalu menolong orang yang kesusahan. “Pesan yang selalu saya ingat soal almarhum adalah, tetap menyisihkan penghasilan untuk orang yang kekurangan saat sudah sukses. Anak dan cicitnya juga selalu menerapkan ini,” ucapnya..

Ia berharap akan lebih banyak orang yang tergerak hatinya untuk melakukan kebaikan seperti keluarga almarhum Akidi Tio ini. “Kebaikannya sudah banyak tapi tidak pernah terpublish media. Namun karena bantuan Rp2 triliun ini sudah banyak media yang tahu, sehingga menyebar ke seluruh Tanah Air. Keluarga besar ini tidak mau di publish, karenanya semua urusan diserahkan kepada saya,” kata Hardi.

Diakui Hardi, sebenarnya pada saat penyerahan bantuan di Mapolda Sumsel kemarin seharusnya juga dihadiri oleh anak-anak almarhum Akidi Tio yang ada di Jakarta, beserta notaris dan juga perwakilan dari Bank Indonesia. “Namun karena di masa pandemi, mereka batal datang, dan hanya saya serta anak bungsu almarhum yang datang menyerahkan bantuan itu. Keluarga Akidi ini sangat memotivasi karena mereka benar-benar ingin tulus dan ikhas dalam membantu penanganan Covid-19 di Sumsel,” pungkasnya. (MN)

Back to top button