NASIONAL

Makin Digoyang Ombak Makin Seru Makan Pempek di Warung Terapung Sungai Musi Palembang

AsSAJIDIN.COM —  Suatu berkah yang didapatkan oleh Palembang adalah Sungai Musi. Sungai ini dimanfaatkan para penduduk sebagai sarana transportasi dan perniagaan dari masa ke masa.

Bicara soal Sungai Musi pembawa berkah memang tidak ada habisnya. Menjadikan sumber air baku masyarakat Palembang ini sangat strategis termasuk untuk transaksi jual beli.

Salah satunya Pempek pun diniagakan di atasnya dan kini menjadi salah satu tempat favorit di Palembang.

Warung pempek terapung di tepian Sungai Musi menjadi salah satu pilihan wisatawan yang berkunjung ke Palembang.

Warung terapung tepat di bantaran Sungai Musi sekitar Benteng Kuto Besak (BKB). Di warung ini, sambil menikmati pempek bisa langsung memandang Jembatan Ampera dengan sangat jelas.

Lihat Juga :  Gubernur Sumsel Ingin Pempek Mendunia dan Diakui UNESCO

Menu pempek yang ditawarkan juga banyak, mulai dari pempek kecil, pempek kapal selam, pempek lenggang. Hingga makanan olahan ikan lainnya sejenis pempek yaitu tekwan dan model.

Warung yang dimodifikasi dari Ketek akan bergoyang ketika ombak datang, membuat sensasi tersendiri menikmati kudapan khas Palembang ini.

Warung Pempek Terapung Cek Merry ini sudah ada sejak 20 tahun lalu. Warung Pempek Terapung ini buka mulai pukul 15.00 – 22.00.

Ini adalah waktu yang tepat bagi wisatawan yang mengunjungi Benteng Kuto Besak (BKB) untuk menikmati senja hingga menatap suasana malam dengan kerlap-kerlip lampu Jembatan Ampera.

Lihat Juga :  Resep Maksuba, Kue Basah Khas Palembang

Sekaligus mampir untuk menikmati sensasi lain saat makan pempek di warung yang sering dikunjungi wisatawan luar kota hingga luar negeri ini.

Warung Apung dengan perahu berwarna biru muda tersebut setidaknya dapat menampung lebih dari 10 orang.

Harga yang ditawarkan pun terbilang terjangkau. Cek Merry mengatakan, pempek dijual mulai dari Rp1.500 saja.

“Pempek kecil Rp1.500, tekwan Rp8.000, Pempek kapal selam dan Pempek Lenggang Rp10.000,” katanya. (pitria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button