Empat Perumpamaan Manusia dalam Membaca Al-Quran Menurut Rasulullah
AsSAJIDIN.COM – Al-Quran adalah kalam ilahi yang merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad. Dan Barang siapa yang membaca Al-Quran maka dianggap beribadah dan mendapatkan pahala, sekalipun orang orang yang membaca tersebut tidak mengetahui maknanya. Begitu agung Al-Quran, sehingga umat Islam wajib untuk membacanya. Umat Islam dalam membaca Al-Quran tentu berbeda, ada yang fasih, ada yang tahap belajar. Dan berikut empat perumpamaan manusia dalam membaca Al-Quran menurut Rasulullah.
Nabi Muhammad Saw. bersabda bahwa ada empat perumpamaan manusia dalam membaca Al-Quran.
عن أَبي موسى الأشْعريِّ رضي اللَّه عنهُ قال : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « مثَلُ المؤمنِ الَّذِي يقْرَأُ القرآنَ مثلُ الأُتْرُجَّةِ : ريحهَا طَيِّبٌ وطَعمُهَا حلْوٌ ، ومثَلُ المؤمنِ الَّذي لا يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمثَلِ التَّمرةِ : لا رِيح لهَا وطعْمُهَا حلْوٌ ، ومثَلُ المُنَافِق الذي يَقْرَأُ القرْآنَ كَمثَلِ الرِّيحانَةِ : رِيحها طَيّبٌ وطَعْمُهَا مرُّ ، ومَثَلُ المُنَافِقِ الذي لا يَقْرَأُ القرآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَها رِيحٌ وَطَعمُهَا مُرٌّ » متفقٌ عليه
Artinya: “Dari Abi Musa Al-’Asyari bahwa Rasulullah bersabda. “Perumpamaan orang mukmin yang suka membaca Al-Quran ialah seperti buah jeruk Utrujah, baunya enak dan rasanya pun enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Quran ialah seperti buah kurma, tidak ada baunya, tetapi rasanya manis. Adapun orang munafik yang suka membaca Al-Quran diibaratkan seperti minyak harum, baunya enak sedang rasanya pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak suka membaca Al-Quran ialah seperti rumput Hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanya pun pahit.” [HR. Bukhori-Muslim]
Sebagai orang Islam yang beriman tentu berharap kita semua seperti jeruk Utrujah. Namun juga harus selalu berhati-hati dengan orang munafik yang suka membaca Al-Quran yang diibaratkan minyak harum. Karena orang seperti ini hanya pandai membaca Al-Quran akan tetapi sering menyalahgunakan Al-Quran untuk kepentingan dirinya.
Demikianlah empat permisalan manusia dalam membaca Al-Quran menurut Rasulullah, Wallahu A’lam Bishowab.(*/sumber: harakatuna)