PENDIDIKAN

Tujuh Metode Pengajaran Rasulullah dalam Pendidikan

ASSAJIDIN.COM — Kita prihatin mendengar dan membaca berita guru pukul murid, orang tua lapor polisi.

Dalam benak kita, perlukah guru memukul anak dalam proses belajar? Yah kalau kelewatan nakall, wajar song diberi hukuman.

Di sisi lain, berlebihankah orangtua sampai lapor polisi tak terima anak dipukul ? Gitu aja kok repot?

Perdebatan di atas, siapa yang benar siapa yang salah takkan habis dibahas. Sejenak mari kita membuka wawasan sedikit bagaimana Nabi Muhammad SAW menerapka  metode pengajaran dalam pendidikan.

Hal ini terbukti dengan kesuksesan Nabi SAW dalam mendidik sahabat-sahabatnya.

Dalam kata hikmah disebutkan at-thariiqatu ahammu minal maddah (metode lebih penting daripada materi ajar). Metode yang baik adalah yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa.

Untuk menciptakan suasana belajar-mengajar yang kondusif dan menyenangkan, seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat. Adalah Nabi SAW telah memberikan contoh dalam penggunaan metode pengajaran dalam mendidik sabahat-sahabatnya.

Karena itu, jika ingin berhasil mendidik siswa, maka guru sebaiknya meneladani metode pengajaran Nabi Muhammad SAW.
Di antara metode pengajaran Nabi SAW tersebut adalah, pertama, membangun pola komunikasi efektif, tidak bertele-tele, dan tidak bernada puitis, mengeraskan suara atau mengubah volume suara ketika mengajar, tidak memotong penjelasan, dan diam sejenak di tengah-tengah penjelasan.

Lihat Juga :  20 Sifat Wajib Allah, Harus Diketahui Ummat Islam

Kedua, menggunakan teknik diskusi. Dengan menerapkan teknik diskusi ini siswa akan termotivasi untuk berperan aktif dan dinamis dalam berdikusi. Hal ini akan mendorong siswa untuk mempersiapkan bahan atau materi yang akan didiskusikan melalui kegiatan membaca.

Ketiga, mendidik melalui cerita. Cerita memiliki daya tarik yang besar untuk menarik perhatian siswa. Sehingga, nilai-nilai dalam cerita tersebut akan lebih lama melekat dalam diri siswa, bahkan hampir tidak terlupakan.

Keempat, mendidik melalui contoh. Pemberian contoh dalam proses pembelajaran dapat memberikan gambaran pasti, kejelasan, penerangan, pemahaman, dan mudah untuk diingat oleh siswa.

Kelima, mendidik melalui isyarat gerakan tangan dan kepala. Pandangan siswa akan selalu mengikuti gerakan dan diamnya guru. Karena itulah, siswa akan mudah fokus kepada materi ajar karena terpengaruh oleh gerakan-gerakan tersebut.

Lihat Juga :  Disdik Palembang Gandeng Kemenag Susun Program Tahfiz dalam Kurikulum Sekolah

Keenam, menggunakan sketsa (gambar) untuk memperjelas keterangan. Sebab, penjelasan yang diperkuat dengan sketsa akan dapat membuat penjelasan semakin jelas. Karena itu, sketsa hendaknya dapat dilihat oleh siswa secara merata.

Ketujuh, menggunakan teknik bertanya. Teknik ini dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa dan memancing akal pikirannya agar ikut aktif. Karena itu, seorang guru hendaknya dalam memberikan pertanyaan harus merata ke semua siswa.

Itulah sebagian metode pengajaran yang diteladankan Nabi SAW. Tentu masih banyak metode pengajaran Nabi SAW yang seharusnya terus digali, diperkenalkan, dan diimplementasikan dalam mendidik anak-anak bangsa.

Dalam prosesnya ternyata tidak sekalipun ada unsur kekerasan dalam mendidik murid. Bila murid nakal, balik ke metode pertama, komunikasikan. Tak perlu dengan kekerasan fisik. Wallahu alam. (*/Sumber: republika)

Back to top button