Jalan-jalan ke Jepang (3) : Kisah Inspiratif Imam di Masjid Asakusa, Tokyo

ASSAJIDIN.COM — Selain digunakan tempat menunaikan ibadah shalat, pendidikan Al Quran bagi anak-anak hingga orang dewasa, Masjid Asakusa juga memiliki ruang perpustakaan.
Masjid Asakusa dibangun tahun 1998 dan dikelola oleh Japan Mosque Foundation di bawah naungan lembaga Islamic Circle of Japan.
Alamatnya : 1 Chome-9-12 Higashiasakusa, Taito City, Tokyo 111-0025, Japan
Masjid Asakusa memiliki kapasitas sekitar 300 orang. Arsitektur masjid ini unik dan menarik dengan warna putih yang mendominasi dan atap yang menyerupai payung.
Arsitektur yang unik ini memberikan pesona tersendiri bagi siapa saja yang berkunjung ke masjid ini. Masjid Daar Al-Arqam juga berfungsi sebagai tempat edukasi bagi masyarakat Jepang yang ingin belajar atau mengenal Islam lebih dalam

Kisah Inspiratif
Mengutip tulisan Meidiana Khadijah Maramis yang dimuat di Food Diversity.today, jumlah Muslim di Jepang, termasuk Muslim Jepang terus meningkat. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang Jepang yang ambil bagian menjadi Imam.
Kami sangat gembira bisa berbicara dengan Abdullah Kobayashi, seorang Muslim Jepang yang melayani jemaah dengan menjadi Imam di Masjid Asakusa, Tokyo.
Kisah proses mualafnya adalah kisah yang membuat penasaran. Terlahir dengan nama Yuta Kobayashi di Kota Matsumoto, Prefektur Nagano, ia memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap sejarah dan berbagai agama di seluruh dunia yang akhirnya membawanya untuk meniti karir sebagai penulis di tahun 2017.
Kobayashi diminta untuk menulis artikel yang memperkenalkan budaya Islam. Ketika dia mendalami penelitiannya dan mengumpulkan informasi tentang Islam, dia terkejut menemukan banyaknya informasi yang tersedia ternyata tidak bisa diandalkan.
Bersemangat dengan tulisannya, ia merasa perlu untuk menyediakan konten yang akurat dan kredibel. Untuk mencapai tujuannya, ia memutuskan untuk mengunjungi Masjid Al-Iman di Kota Matsumoto dan mulai belajar dari buku-buku yang tersedia di sana. Ia mulai mengunjungi masjid secara rutin, terutama di hari Jumat.
Ilmu yang diperolehnya tentang Islam tidak hanya mampu menghasilkan tulisan-tulisan yang akurat dan kredibel tetapi juga sangat menyentuh hatinya. Terinspirasi oleh pemahaman dan keyakinan barunya, Abdullah Kobayashi membuat keputusan pribadi untuk menjadi mualaf di tahun 2017.
Pada tahun 2020, dia awalnya menjabat sebagai Imam di Masjid Al-Iman, Matsumoto. Masjid ini dibangun oleh orang Pakistan dan dimiliki oleh Islamic Circle of Japan (ICOJ), memberinya kesempatan memimpin komunitas dalam doa dan membimbing mereka dalam masalah iman.
Selanjutnya, ICOJ mendekatinya untuk mengambil peran sebagai Imam di Masjid Asakusa, dimana ia mengajar Al-Quran dan membantu proses pernikahan secara Islam.
5 Lantai
Gedung Masjid Asakusa terdiri dari 5 (lima) lantai.dengan rincian sebagai berikut:
Lantai 1 digunakan sebagai ruang Islamic Center.
Lantai 2 digunakan tempat shalat bagi kaum muslimah (perempuan), yang dilengkapi kamar mandi dan tempat wudlu di dalamnya, mampu menampung sekitar 25-35 orang jemaah.
Lantai 3 digunakan sebagai tempat shalat utama bagi kaum muslimin (laki-laki) yang mampu menampung 35-45 orang jemaah, tempat wudlu dan kamar mandi berada di lantai 2, terpisah dari ruangan shalat bagi perempuan.
Lantai 4 digunakan sebagai dapur dan ruang makan, tapi dapat juga digunakan sebagai lokasi shalat atau pertemuan bagi muslimin (laki-laki) apabila lantai 3 tidak cukup.
Lantai 5 digunakan sebagai tempat tinggal imam Masjid Asakusa.

Rute Transportasi
Rute Transportasi Menuju Masjid Asakusa :
Stasiun kereta api (eki) yang terdekat dengan Masjid Asakusa ada 3 (tiga), yakni:
(i) Asakusa Station (Subway Asakusa Line & Subway Ginza Line);
(ii) Minami Senju Station (JR Jorban Line & Subway Hibiya Line); dan
(iii) Tokyo Station (JR Yamanote Line, JR Chuo Line, Keiyo Line dan masih banyak lagi).
– Dari Asakusa Station ke Masjid Asakusa
Dari Stasiun Asakusa, antum naik Toei Bus menuju ke Masjid Asakusa (biaya: 200 yen).
1. Cari bangunan Matsuya (松屋)atau keluar mengikut gerbang Exit 7 (7出口).
2. Bersebelahan dengan bangunan Matsuya akan ada tempat pemberhentian bus (Toei Bus). Tempat pemberhentian bus tersebut dinamakan: Asakusa Matsuya Mae (浅草松屋前).
3. Naik bus bertanda Higashi 42 Kou (東42甲) ke arah Minami Senju Station (南千住駅).
4. Turun di perhentian Imado (今戸).
5. Setelah turun, jalan kaki ke arah kanan selama kurang lebih 2 menit. Perjalanan kaki dari tempat turun dari bus selama 2 kurang lebih 2 menit tersebut, antum akan melewati 2 lampu merah.
Lampu merah pertama ada Kombini Seven Eleven, dan kemudian lampu merah ke-2. Segera setelah melewati lampu merah kedua, gedung pertama sebelah kiri yang bersebelahan dengan parkir mobil adalah Masjid Asakusa.
– Dari Minami Senju Station ke Masjid Asakusa
Dari Stasiun Minami Senju, antum naik Toei Bus menuju ke Masjid Asakusa (biaya: 200 yen).
1. Keluar mengikut gerbang West Exit (西出口).
2. Jalan terus hingga perempatan lampu merah, belok kiri.
3. Lurus sekitar 50 meter hingga menemukan jembatan penyeberangan (bawahnya adalah jalur kereta api Subway Hibiya Line).
4. Setelah turun dari jembatan penyeberangan, akan ada pool (terminal) bus (Toei Bus) di sebelah kanan.
5. Naik bus bertanda Higashi 42 Kou (東42甲) ke arah Tokyo Station atau Asakusa Station.
6. Turun di perhentian Imado (今戸).
7. Setelah turun, jalan kaki ke arah kiri selama kurang lebih 1 menit. Antum akan ketemu dengan perempatan lampu merah. Setelah antum menyeberang, Masjid Asakusa akan terlihat di seberang jalan (arah kiri antum).
– Dari Tokyo Station ke Masjid Asakusa
Dari Stasiun Tokyo, antum naik Toei Bus menuju ke Masjid Asakusa.
1. Keluar melalui gerbang Yaesu Minami Guchi (八重洲南口)dan lurus terus hingga terminal bus.
2. Cari pemberhentian bus Nomor 3 dan naik bus Higashi 42 Kou (東42甲) ke arah Minami Senju Station (南千住駅).
3. Turun di pemberhentian Imado (今戸).
4. Setelah turun, jalan kaki ke arah kanan selama kurang lebih 2 menit. Perjalanan kaki dari tempat turun dari bus selama 2 kurang lebih 2 menit tersebut, antum akan melewati 2 lampu merah.
Lampu merah pertama ada Kombini Seven Eleven, dan kemudian lampu merah ke-2. Segera setelah melewati lampu merah kedua, gedung pertama sebelah kiri yang bersebelahan dengan parkir mobil adalah Masjid Asakusa.
– Berjalan Kaki ke Masjid Asakusa
Stasiun terdekat dengan Masjid Asakusa yang dapat ditempuh dengan jalan kaki adalah Asakusa Station dan Minami Senju Station.
Berjalan kaki dari Asakusa Station atau dari Minami Senju Station ke Masjid Asakusa dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 15-20 menit.
Hotel dan Penginapan
Hotel yang terdekat dengan Masjid Asakusa adalah SMILE HOTEL ASAKUSA (hotel bintang 2), yakni sekitar 3 menit jalan kaki ke Masjid Asakusa.
Untuk mengetahui pilihan hotel yang tersedia, disarankan untuk mengakses situs-situs berikut:
http://travel.rakuten.co.jp/
http://travel.yahoo.co.jp/
http://www.hotel-yasui.co.jp/
http://www.agoda.jp/
http://www.tripadvisor.jp/

5 Tempat Wisata
1 Sensoji Temple
Sensoji Temple adalah tempat yang didedikasikan untuk Bodhisattva Kannon, yang merupakan dewi kasih sayang dan belas kasih. Tempat ibadah ini menjadi salah satu situs budaya paling terkenal di Tokyo, yang setiap tahunnya dikunjungi lebih dari 30 juta pengunjung.
2. Yanaka
Bagi kamu pencinta kucing, maka bisa berkunjung ke Yanaka. Sebelum perang, tempat ini menjadi rumah bagi banyak kucing.
Wisatawan bisa membeli patung kucing di toko khusus yang menjual kucing keberuntungan. Patung kucing ini bernama manekineko, yang dipercaya membawa keberuntungan bagi pemiliknya.
Terdapat banyak jenis manekineko yang bergantung pada keinginan pembelinya, seperti untuk menemukan cinta, menghasilkan uang, menarik pelanggan baru, atau apa pun yang ingin mereka wujudkan dalam hidupnya.
Di samping itu, mereka dapat pula menikmati makanan dengan tema kucing yang tentunya menarik untuk dilakukan.
Mereka juga bisa menelusuri berbagai macam toko dan kafe tradisional yang tersebar di sekitar jalanan yang sempit.
3. Nakamise Street
Nakamise Street memiliki nama lain, yakni Nakamise-dori. Ini adalah jalan perbelanjaan yang berada tepat di samping Kuil Sensoji.
Selain itu, lokasinya menjadi salah satu jalur perbelanjaan paling tua di Jepang, yang sejarahnya dimulai sejak abad ke-17 dan zaman Edo Jepang.
Wisatawan dapat menemukan berbagai barang yang unik dan menarik, seperti payung, kipas angin, gantungan kunci, pakaian matsuri dan lain-lain.
Mereka juga bisa mencicipi berbagai makanan tradisional, seperti ningyo-yaki (kue kecil berisi pasta kacang merah) dan senbei (kerupuk nasi).
4. Kappabashi Street
Kappabashi Street atau disebut juga Kappabashi-dori sudah ada sejak akhir zaman Meiji (1868-1912), tapi berubah menjadi jalan perbelanjaan setelah Perang Dunia II.
Tempat ini populer dengan julukan “Kitchen Town” karena terdapat banyak pedagang yang menjual beragam peralatan yang dipakai oleh restoran dan pembuat manisan Jepang.
Lokasinya wajib dikunjungi oleh siapa pun yang tertarik dengan masakan Jepang. Wisatawan dapat pula memborong peralatan dapur dengan harga yang relatif terjangkau di sini.
5. Ueno Park
Ueno Park bisa menjadi tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu berlibur bersama keluarga.
Pada akhir pekan, taman yang luas ini akan dipenuhi dengan pengunjung yang ingin berpiknik, bernyanyi, menari, dan menikmati alam bebas.
Lokasinya dikelilingi oleh kuil, tempat suci, dan sejumlah museum terbaik di kota, sehingga mereka juga bisa menyempatkan waktu ke tempat-tempat tersebut.
Taito memiliki beragam destinasi wisata seru yang tak kalah menakjubkan bila dibandingkan dengan wilayah Tokyo lainnya.
Kamu bisa mendapatkan berbagai pengalaman yang unik saat berkunjung ke sini.
Sumber Tulisan :
Idntimes.com
Asgatour
Food Diversity.today
Daurahkobe.wordpress.com