Kapan Palestina Merdeka? (5-habis) : Mari Kita Bantu Sekuat Tenaga
ASSAJIDIN.COM — Perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan diri dari kungkungan Zionis Israel tidak mudah kita membalikkan telapak tangan.
Sebab, banyak hal yang masih harus diperjuangkan, tentu saja perjuangan itu tidak hanya dilakukan oleh rakyat Palestina sendirian, tapi juga dibarengi dengan keikutsertaan kaum muslimin secara keseluruhan.
Bagi kita, umat Islam di Indonesia, tidak boleh berhenti menggaungkan dukungan untuk rakyat Palestina.
Ustadz H. Taufik Rahman, Penyuluh Agama Islam Kota Jambi mengatakan, ada enam hal yang bisa kita lakukan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Pertama, mendoakan perjuangan rakyat Palestina dalam merebut kemerdekaan. Doa adalah senjata orang beriman. Doa adalah senjata canggih yang harus kita gunakan dalam mendatangkan kebaikan dan menolak keburukan.
Doa sering kali digunakan oleh para nabi, khusususnya, pada saat-saat yang genting. Kita bisa belajar dari sejarah Perang Badar.
Kedua, menyebarkan ilmu atau informasi yang sahih tentang Baitul Maqdis. Masih banyak dari umat Islam seutuhnya mengetahui keadaan sebenarnya yang terjadi di Palestina.
Bahkan ada yang mendukung dan bersimpati kepada negara penjajah, ‘Israel’. Mereka menganggap bahwa ‘Israel’ berhak untuk membangun negara, padahal itu mereka lakukan dengan menumpahkan darah rakyat Palestina, merampok tanah-tanah mereka, mengusir dari rumah-rumah.
Sungguh di luar nalar sehat, jika ada yang mendukung perampok dan menyalahkan korban perampokan, yaitu rakyat Palestina. Karena itu, perang informasi seperti ini harus kita menangkan dengan membaca buku-buku tentang sejarah Baitul Maqdis, sejarah tanah Palestina agar kita tidak salah menempatkan simpati dan dukungan.
Ketiga, menyiapkan diri untuk berjihad dan berkontribusi untuk membebaskan Baitul Maqdis. Sekecil apa pun kontribusi, mari kita persembahkan untuk perjuangan rakyat Palestina.
Persiapan fisik, misalnya, perlu kita lakukan jika suatu saat kita ditakdirkan untuk berangkat membela orang-orang yang teraniaya di sana.
Semoga Allah Ta’ala izinkan kita melaksanakan shalat di Masjidil Aqsha dalam keadaan terbebas dari penjajahan kaum Zionis ‘Israel’.
Keempat, menginfakkan sebagian harta kita untuk membebaskan Baitul Maqdis serta membantu perjuangan saudara-saudara kita di Palestina yang terjajah.
Negara-negara pendukung ‘Israel’ utamanya Amerika Serikat menggelontorkan bantuan untuk mendukung serangan ke Gaza yang nominalnya 3,8 miliar dolar.
Kelima, jangan melemahkan perjuangan dan barisan kaum Muslimin dengan saling mengolok dan menghina. Dalam kondisi seperti ini apakah pantas kita masih saling sikut dan sikat karena berbeda dalam memandang faksi-faksi di Palestina.
Padahal, masalah yang menimpa rakyat Palestina bukan hanya masalah bagi umat Islam saja. Sebab, ia juga masalah kemanusiaan. Maka, tak perlu menjadi muslim untuk membela Palestina. Cukup kita menjadi manusia!
Selain itu, Bapak Proklamator Ir. Soekarno pernah mengatakan, selama kemerdekaan Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itu pula bangsa Indonesia berdiri menentang penjajah ‘Israel’.
Keenam, jangan memperkuat musuh dengan membeli produk-produk yang secara langsung atau tidak, terang-terangan atau tidak, membantu musuh dalam melanggengkan penjajahan terhadap Baitul Maqdis.
Mari kita hindari membeli dan menggunakan produk-produk, apakah itu berupa makanan, minuman, pakaian, kosmetik atau aplikasi yang mendukung penjajahan ‘Israel’, jelasnya.
Sumber : RRI.co.id
