KALAMSYARIAH

Israel Musuh Kami (7) : Murka dan Dilaknat Allah SWT

ASSAJIDIN.COM — Bangsa Yahudi dikenal sebagai kaum yang pernah mendapatkan murka Allah SWT karena ulahnya dalam sejarah masa lalu dan dituangkan dalam Al Quran.

 

Bangsa pengkhianat. (Foto : Minews.id)

 

Ayat suci Al Quran membuktikan murka dari Allah menimpa bangsa Yahudi yang sangat hina karena ulah tipu daya serta tidak mentaati perintah untuk sembahyang.

Dikisahkan dalam kitab Taurat Allah menetapkan bahwa hari Sabtu sebagai hari berkumpul Yahudi untuk beribadah dan tidak melakukan hal lain.

Hal itu di sebabkan Yahudi melihat jumlah ikan yang berlimpah di laut, mereka tidak menyadari bahwa Allah SWT memberikannya sebagai ujian.

Melansir Vimanews.id, cara licik Yahudi dilakukan dengan terlebih dahulu memasang jaring di laut pada hari Jumat untuk menangkap ikan yang muncul di hari Sabtu.

Kemudian pada hari berikutnya Yahudi memanen ikan yang tertangkap jaring di laut.

Upaya tersebut sebagai wujud untuk menipu Allah SWT dan ulah Yahudi tersebut membuat dua golongan mendapat murka Allah.

1.Licik dan suka menyalahi aturan Allah

2.Lalu datang golongan kedua yang beriman yang berusaha menasehati Yahudi

3.Golongan ini adalah mereka yang enggan menasehati serta berusaha tidak mau tahu.

 

Berwatak kera. (Foto : Al Fahmu)

 

Kera

Allah mengutuk muka Yahudi menjadi seekor binatang kera bersama golongan ketiga, sedangkan golongan kedua yakni orang beriman selamat.

Murka Allah kepada bangsa Yahudi tercantum dalam ayat Al Quran surah Al-Baqarah ayat 65 berikut ini.

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِيْنَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِى السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُوْنُوْا قِرَدَةً خٰسِـِٕيْنَ

wa laqad ‘alimtumulladzîna‘tadau mingkum fis-sabti fa qulnâ lahum kûnû qiradatan khâsi’în

“Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”

Dalam Al Quran terdapat ayat lain yang tercantum pada surah Al A’raf ayat 166:

فَلَمَّا عَتَوۡا عَنۡ مَّا نُهُوۡا عَنۡهُ قُلۡنَا لَهُمۡ كُوۡنُوۡا قِرَدَةً خٰسِـٮِٕیْنَ

Falammaa ‘ataw ‘ammmaa nuhuu ‘anhu qulna lahum kkuunuu qiradatan khaasi’iin

“Kemudian, ketika mereka bersikeras (melampaui batas) terhadap segala yang dilarang, Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”

 

Bani Israil, bangsa yang pernah dimuliakan Allah SWT. (Foto : Ponpes Darunnajah)

 

Pernah Dimuliakan 

Allah SWT memuliakan Bani Israil pada masa awal dan melebihkan mereka atas dunia pada zamannya. Allah SWT juga mengangkat nabi dan raja di antara mereka.

Allah SWT meninggikan status mereka di atas kaum Koptik dan Kana’an yang ada pada zaman itu. Allah mengaruniai mereka kemuliaan selama masa ketaatan mereka kepada-Nya.

Allah memberi mereka kemenangan dan memampukan mereka untuk hidup di zaman Musa, Yosua, Daud, dan Sulaiman. Namun, mereka mencoba membunuh Nabi Isa AS.

Bahkan, ulama tafsir sekaligus sejarawan Muslim Imam Ath-Thabari mengungkapkan Bani Israil membunuh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya.

Kemudian, Allah menimpakan kehinaan dan kemiskinan kepada mereka, murka kepada mereka serta mengutuk mereka.

Padahal, kaum Yahudi dengan nabinya Nabi Musa AS, sebelumnya telah diselamatkan dari Fir’aun yang menindas mereka.

Allah telah mewariskan kepada kaum Nabi Musa AS yang telah ditindas oleh Firaun, bagian timur dan barat tanah yang diberkahi. Allah SWT juga membinasakan musuh mereka.

Semua itu karena ketaatan mereka pada agama. Nabi Musa AS juga berkata kepada kaumnya itu ihwal warisan tanah kepada Bani Israil.

“Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al A’raf ayat 128)

Sesudah itu, berabad-abad lamanya, datanglah di antara mereka yang meninggalkan perintah dan petunjuk Allah serta menuruti hawa nafsunya.

Sehingga bila ada rasul datang kepada mereka dengan membawa apa yang tidak dikehendaki oleh jiwa mereka, maka akan ada sekelompok orang yang mengingkarinya.

Dengan demikian, tidak ada pujian bagi orang-orang Yahudi di zaman ini atas ketidakimanan mereka kepada Allah SWT, perlawanan mereka kepada Allah, dan kerusakan yang mereka lakukan di bumi Allah SWT.

Disebutkan dalam Al Quran:

يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ {المائدة:21}.

“(Nabi Musa AS berkata), hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), sehingga kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (QS Al-Maidah Ayat 21)

Melalui ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan dan menetapkan bagi pengikut Nabi Musa AS yang beriman kepada Allah SWT untuk membalas musuh-musuh Allah yang merebut Tanah Suci, yakni tanah Palestina dan sekitarnya.

Allah SWT juga memerintahkan mereka untuk mengusir orang-orang kafir dari sana. Tidak boleh bagi orang-orang kafir untuk menguasai dan memerintah rakyatnya di tanah tersebut dalam kekafiran dan kemusyrikan.

Namun, ayat itu kemudian dijadikan oleh orang Yahudi sebagai dasar atau bukti bahwa tanah Palestina milik mereka.

Lihat Juga :  Israel Musuh Kami (9) : Mengapa Bani Israel tidak Dibinasakan Allah?

Padahal, yang dituju dari ayat tersebut, yakni kaum yang diperintahkan untuk memasuki tanah Palestina adalah para pengikut Nabi Musa AS yang beriman kepada Allah SWT.

Hal itu karena Nabi Musa AS dan semua nabi, agama mereka adalah Islam. Dasarnya ialah Surat Ali Imran ayat 19 dan Surat Yunus ayat 84.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (QS Ali Imran ayat 19)

Dalam Surat Yunus, dikatakan: “Dan Musa berkata, ‘Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya, jika kamu benar-benar orang Muslim (berserah diri).” (QS Yunus Ayat 84)

Namun, tetap saja orang-orang Yahudi mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT, meski nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad telah diambil sumpahnya untuk mengaku kenabian Muhammad SAW.

Al Quran bahkan mengabadikan bagaimana para nabi (sebelum Nabi Muhammad) berjanji kepada Allah untuk mengakui kenabian Muhammad SAW. Hal ini dengan terang tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 81 sebagai berikut.

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah berfirman: “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?” Mereka menjawab: “Kami mengakui”. Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.” (QS Ali Imran ayat 81)

 

 

Laknat Allah SWT

Inilah beberapa laknat Allah kepada Kaum Yahudi Bani Israil:

1. Dikutuk Menjadi Kera yang Hina

Kaum Bani Israil pernah dikutuk Allah menjadi kera yang hina karena mekukan pelanggaran di Hari Sabat (Sabtu). Berikut ayat yang menceritakan hal ini sebagaiman firman Allah:

وَلَقَدۡ عَلِمۡتُمُ الَّذِيۡنَ اعۡتَدَوۡا مِنۡكُمۡ فِىۡ السَّبۡتِ فَقُلۡنَا لَهُمۡ كُوۡنُوۡا قِرَدَةً خَاسِـِٔـيۡنَ ‌ۚ‏

Artinya: “Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!” (QS Al-Baqarah Ayat 65)

Dalam ketentuan syariat agama Yahudi, pada hari ketujuh, Sabat (bahasa Ibrani, shabbath, berarti istirahat) orang dilarang mengerjakan apa pun, karena hari itu khusus untuk ibadah.

Dalam bahasa Arab sabt (Sabtu), dari kata sabata, yasbitu, sabtan, juga berarti “istirahat” atau tenang. Akan tetapi, sekumpulan Bani Israil melanggar perintah memuliakan hari Sabtu itu. Mereka tetap bekerja mencari dan menangkap ikan di hari itu.

Pada hari Sabtu itu sangat banyak ikan yang keluar sehingga mereka terpancing mengikuti hawa nafsunya. Akibat pelanggaran ini, Allah murka kepada mereka hingga mengutuk kaum ini menjadi kera.

Mereka juga merasa bangga karena telah mempermainkan Allah. Tetapi mereka tidak tahu bahwa mereka telah celaka lantaran itu.

Maka Allah berfirman: “Jadilah kamu kera-kera yang hina.” Jumhur ulama berpendapat bahwa mereka benar-benar berubah wujud menjadi kera. Dalam riwayat lain disebutkan mereka diubah menjadi kera yang tidak beranak, tidak makan, tidak minum, dan tidak dapat hidup lebih dari tiga hari.

2. Hati Mereka Dijadikan Keras Membatu

Hukuman Allah berikutnya diabadikan dalam Surat Al-Maidah Ayat 13 berikut:

فَبِمَا نَقۡضِهِمۡ مِّيۡثَاقَهُمۡ لَعَنّٰهُمۡ وَجَعَلۡنَا قُلُوۡبَهُمۡ قٰسِيَةً‌ ۚ يُحَرِّفُوۡنَ الۡـكَلِمَ عَنۡ مَّوَاضِعِهٖ‌ۙ وَنَسُوۡا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوۡا بِهٖۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلٰى خَآٮِٕنَةٍ مِّنۡهُمۡ اِلَّا قَلِيۡلًا مِّنۡهُمۡ‌ فَاعۡفُ عَنۡهُمۡ وَاصۡفَحۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الۡمُحۡسِنِيۡنَ

Artinya: “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” 

Mereka melanggar janjinya dengan mengingkarinya bahkan membunuh Rasul-rasul Allah. Maka Allah mengutuk mereka dan menjadikan hati mereka keras membatu.

Allah menerangkan pula bahwa mereka tidak segan-segan mengubah perkataan Allah dari kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa.

Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid, mereka lupa sebagian dari isi Taurat yang asli. Hal ini terjadi bagi orang-orang Yahudi setelah hilangnya Taurat yang asli, karena mereka tidak ada yang menghafalnya.

Lihat Juga :  Pandangan Islam Terhadap Jual Beli Kupon Jalan Sehat Berhadiah dan Poin Voucher Operator Seluler

Kitab Taurat tidaklah sama dengan Perjanjian Lama. Begitu juga Injil tidak sama dengan Perjanjian Baru.

3. Dijadikan Kera dan Babi

Laknat berikutnya terhadap Bani Israil adalah dijadikan kera dan babi karena mengingkari kenabian dan melakukan pelanggaran syariat. Hal ini diabadikan Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 60:

قُلۡ هَلۡ اُنَـبِّئُكُمۡ بِشَرٍّ مِّنۡ ذٰ لِكَ مَثُوۡبَةً عِنۡدَ اللّٰهِ‌ ؕ مَنۡ لَّعَنَهُ اللّٰهُ وَغَضِبَ عَلَيۡهِ وَجَعَلَ مِنۡهُمُ الۡقِرَدَةَ وَالۡخَـنَازِيۡرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوۡتَ‌ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضَلُّ عَنۡ سَوَآءِ السَّبِيۡلِ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah Tagµt.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al-Maidah Ayat 60)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, “Ada sejumlah orang Yahudi datang menemui Rasulullah SAW termasuk di antaranya Abu Yasir bin Akhthab, Nafi’ bin Abi Nafi, dan Ghazi bin Amr.

Lalu mereka bertanya kepada beliau, “Siapa sajakah para Rasul yang kamu imani?”

Beliau pun berkata: “Aku beriman kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.”

Ketika beliau menyebutkan nama Isa, mereka mengingkari dan menolak kenabiannya, dan sontak langsung berkata, “Kami tidak beriman kepada Isa dan tidak pula kepada orang yang beriman kepadanya.

Lalu Allah menurunkan ayat 59 berkenaan dengan mereka itu.

Riwayat Ibnu Abbas lainnya menceritakan, laknat Allah kepada Bani Israin ini akibat pelanggaran kehormatan hari Sabat (Sabtu) yang telah menimbulkan dua macam kejadian.

Kejadian pertama, orang-orang muda berubah menjadi kera; kejadian kedua, orang-orang tua menjadi babi.

4. Allah Jadikan Permusuhan dan Kebencian di Antara Mereka

Laknat berikutnya yaitu Allah menimbulkan permusuhan di antara sesama mereka. Permusuhan itu tidak akan berakhir sampai hari Kiamat. Watak kaum Yahudi memang suka menyalakan api peperangan, fitnah dan keonaran. .

Berikut firman Allah:

وَقَالَتِ الۡيَهُوۡدُ يَدُ اللّٰهِ مَغۡلُوۡلَةٌ‌ ؕ غُلَّتۡ اَيۡدِيۡهِمۡ وَلُعِنُوۡا بِمَا قَالُوۡا‌ ۘ بَلۡ يَدٰهُ مَبۡسُوۡطَتٰنِ ۙ يُنۡفِقُ كَيۡفَ يَشَآءُ‌ ؕ وَلَيَزِيۡدَنَّ كَثِيۡرًا مِّنۡهُمۡ مَّاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡكَ مِنۡ رَّبِّكَ طُغۡيَانًا وَّكُفۡرًا‌ ؕ وَاَ لۡقَيۡنَا بَيۡنَهُمُ الۡعَدَاوَةَ وَالۡبَغۡضَآءَ اِلٰى يَوۡمِ الۡقِيٰمَةِ‌ ؕ كُلَّمَاۤ اَوۡقَدُوۡا نَارًا لِّلۡحَرۡبِ اَطۡفَاَهَا اللّٰهُ‌ ۙ وَيَسۡعَوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ فَسَادًا‌ ؕ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الۡمُفۡسِدِيۡنَ

Artinya: “Dan orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu.” Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu, padahal kedua tangan Allah terbuka; Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. Dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan mereka. 

Dan Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Al-Maidah Ayat 64)

Ayat ini menjelaskan perilaku dan sikap buruk dari orang-orang Yahudi. Perkataan mereka bahwa “tangan Allah terbelenggu” adalah tidak masuk akal.

Mereka mengucapkan kata-kata itu untuk mengejek kaum Muslimin ketika mereka melihat sahabat Nabi sedang berada dalam kesempitan dan kesulitan keuangan. Sebenarnya, merekalah yang terbelenggu karena dilaknat oleh Allah.

5. Menjadi Kera yang Hina dan Terkutuk

Ketika Bani Israil bertambah kezalimannya tidak mengindahkan nasihat, maka Allah mengazab mereka dengan menjadikan mereka sebagai kera yang hina.

Berikut kisahnya dibadikan dalam Surat Al-‘Araf Ayat 166:

فَلَمَّا عَتَوۡا عَنۡ مَّا نُهُوۡا عَنۡهُ قُلۡنَا لَهُمۡ كُوۡنُوۡا قِرَدَةً خٰسِـٮِٕیْنَ

Artinya: “Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang. Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS Al-‘Araf Ayat 166)

Pada ayat ini Allah menguraikan tentang kebinasaan mereka. Setelah mereka bersikap angkuh, sombong dan melampaui batas terhadap apa yang dilarang, hati mereka semakin keras membatu. Mereka terus melakukan berbagai pelanggaran, sementara azab yang pedih tidak membuat mereka jera. Lalu Allah menjadikan mereka laykanya kera yang hina lagi terkutuk.

Hati mereka berubah seperti kera yang tak dapat memahami kebenaran, dan seperti halnya kera mereka pun dijauhkan dari berbagai bentuk kebaikan. Atau boleh jadi, mereka betul-betul menjadi kera yang hina.

Itulah beberapa kisah kaum Bani Israil dilaknat Allah akibat pelanggaran dan kedurhakaannya.

Kaum Yahudi memang dikenal sebagai umat pembangkang dan menolak kebenaran, bahkan selalu berbuat zalim dan kerusakan. Wallahu A’lam.

 

(Dari berbagai sumber)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button