Pesona Wisata Yordania (5) : Pohon Sahabi, ‘Pohon Kesepian’ Tempat Berteduh Nabi Muhammad SAW
![](https://assajidin.com/wp-content/uploads/2024/03/24484-ahmad-dhani-dan-mulan-jameela-berpose-di-pohon-sahabi-di-yordania-instagram.jpg)
ASSAJIDIN.COM — Masyarakat Yordania menyebut pohon ini sebagai satu-satunya sahabat Nabi yang masih hidup.
Disebut pohon sahabat Nabi SAW Sahabi) karena berdasarkan riwayat, pohon ini pernah dua kali disinggahi Rasulullah SAW untuk berteduh saat beliau berdagang dari Mekkah ke negeri Syam.
Tumbuh di tengah gersangnya padang pasir dekat perbatasan Yordania dengan Irak dan Suriah, pohon rimbun ini bisa bertahan hidup dan menawarkan keteduhan bagi yang singgah ke sana.
Selain berfoto di pohon ini, kamu bisa napak tilas perjalanan Nabi Muhammad SAW yang berdagang hingga ke Negeri Syam.
![](https://assajidin.com/wp-content/uploads/2024/03/hpttourtravel.com-Pohon-Sahabi-Yordania-300x225.jpeg)
Al Buqayawiyya
Pohon sahabi ini juga dikenal di kalangan orang Arab dengan nama Al Buqayawiyya yang berarti pohon yang diberkahi.
Di bawah pohon ini pula Rasulullah SAW semasa kecil pernah bertemu dengan seorang Biarawan Nasrani bernama Bahira.
Ketika itu Rasulullah tengah dalam perjalanan dagang bersama sang paman, Abu Thalib menuju ke Syam.
Pohon yang kini dijuluki sebagai the only living sahabi itu pertama kali ditemukan oleh Pangeran Ghazi.
Dirinya meyakini ciri-ciri pohon yang ia temui adalah ciri pohon yang diceritakan dalam arsip dan sejumlah literatur yang terdapat pada Perpustakaan Royal Archives.
Dari rujukannya itu, kini pohon yang terletak di wilayah Safawi Provinsi Zarqa ini diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad SAW berteduh ketika dalam perjalanan ke Syam.
Dalam penelitian Pangeran Ghazi bin Muhammad tidak dijelaskan informasi ilmiah yang menunjukan terkait berapa usia pohon tersebut.
Namun jika benar pohon tersebut telah ada sejak Rasulullah kecil. Diperkirakan pohon itu sudah ada lebih dari 1.400 tahun.
Pohon Sahabi kini dirawat oleh pemerintah Yordania, kini sekeliling Pohon Sahabi telah diberikan pagar oleh pemerintah setempat, meski demikian pengunjung dapat tetap masuk dan berteduh di bawah rimbunnya pohon.
Saksi kenabian
Tiga manuskrip kuno yang ditulis oleh Ibn Hisham, Ibn Sa’d al-Baghdadi dan Muhammad Ibn Jarir al-Tabari menceritakan tentang kisah Bahira yang bertemu dengan bocah kecil calon Rasul terakhir.
Saat itu Muhammad SAW diperkirakan berusia 9 atau 12 tahun. Ia menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke Suriah. Ketika itu Bahira melihat tanda-tanda kenabian dari Muhammad kecil.
Bahira melihat Muhammad kecil selalu dipayungi segumpal awan kemanapun dia pergi. Dari sanalah sang biarawan yakin kalau pemuda itu memang benar-benar nabi terakhir yang sudah diramalkan kedatangannya.
Saat itu pula, Bahira berpesan agar Abu Thalib segera membawa pulang Muhammad. Sebab, dirinya khawatir Muhammad akan terkena fitnah Yahudi jika ada orang lain yang mengetahui ciri-ciri kenabian itu.
Ketika Nabi Muhammad berteduh di bawah Pohon Sahabi, Bahira melihat ranting-ranting pohon seolah menunduk dan mencoba melindungi Muhammad agar tidak kepanasan.
![](https://assajidin.com/wp-content/uploads/2024/03/62eb4670e36af-pohon-sahabi-atau-the-only-living-sahabi_663_372-300x168.jpg)
The Only Living Sahabi
Julukan ini memiliki makna jika pohon ini adalah satu-satunya sahabat Nabi Muhammad SAW yang masih hidup hingga saat ini.
Selain itu, pohon ini juga diberi julukan The Blessed Tree oleh para ulama Islam. Hal ini dikarenakan, tumbuhnya pohon tersebut dengan lebat hingga masa kini meski berada di tempat yang tandus dikarenakan keberkahan dari Rasulullah SAW.
Menariknya, pohon ini hidup di gurun pasir yang sangat panas yang terletak di Yordania atau tepatnya 150 kilometer dari kota Amman.
Uniknya, di sekitar Pohon Sahabi tidak terdapat pohon lain yang tumbuh. Sehingga beberapa orang juga menyebut pohon ini sebagai ‘pohon yang kesepian’.
Pusat Perhatian
Setiap tahun, jutaan orang Muslim dan wisatawan dari seluruh dunia datang untuk melihat dan merasakan keberkahan pohon Sahabi.
Selain itu, pohon Sahabi juga menjadi pusat perhatian para ilmuwan dan peneliti. Mereka melakukan studi dan penelitian untuk menjaga dan melestarikan keberadaan pohon ini.
Para ahli botani dan arkeolog bekerja sama untuk mempelajari usia pohon dan menganalisis kondisi kesehatannya.
Hasilnya, Pohon Sahabi diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun lalu, namun kondisinya masih sangat rindang dan baik sampai saat ini.
Selain menjadi situs sejarah yang penting, Pohon Sahabi juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam.
![](https://assajidin.com/wp-content/uploads/2024/03/pohon_sahabi_1-300x200.jpg)
Melestarikan Lingkungan
Kisah Pohon Sahabi merupakan salah satu bukti nyata dari hubungan erat antara Nabi Muhammad SAW dan alam sekitarnya.
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga dan memelihara lingkungan serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan keberkahan dalam setiap aspek kehidupan.
Dalam kisah pohon Sahabi ini kita dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya menghormati alam dan menjaga keberadaannya.
Sebagai manusia, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi lingkungan di sekitar kita, termasuk pepohonan yang memberikan manfaat besar bagi kehidupan. (Dari berbagai sumber)