Termasuk Syirik, Memakai Benda Sebagai Pengusir atau Penangkal Marabahaya

ASSAJIDIN.COM — Syirik lawan kata dari Tauhid yang merupakan memurnikan atau mengesakan Allah dalam hal ibadah dan keyakinan.
Seorang Muslim mempunyai ciri khas yaitu tidak pernah takut, tidak bergantung, tidak pernah tunduk dan cinta ang sebenarna kecuali kepada sang pencipta Allah Subhanawata’alla.
“Siapa yang aku cintai kata allah, karena ia telah bergantung padaku maka aku akan tanamkan cinta kepada para malaikat dan seluruh penduduk bumi. Begitupula sebaliknya, ” kata Ustadz Khalid Basalamah dalam Digital Studio Kitab Tauhid Streaming media sosial Khalid Basalamah Official, Senin (22/06/2020).
Syirik yang artinya menduakan Allah, Meminta apapun kepada selain Allah dalam segala hal. Kita harus membedakan antara meminta tolong kepada makhluk dan antara bergantung pada makhluk.
Termasuk Syirik bagi makhluk yang memakai, menyimpan gelang, kalung atau benang yang dipercaya dapat mempermudah dan membantu makhluk tersebut.
Syirik terbagi menjadi dua, syirik besar dan syirik kecil. Syirik besar termasuk bergantung kepada benda seperti meminta kepada kuburan atau keramat maka orang tersebut sudah termasuk keluar dari Islam dan mereka yang melakukan itu harus mengucapkan kalimat syahadat da melakukan sholat taubatan nasyuha. Syirik kecil yaitu termasuk Riya’ contohnya beribadah kepada Allah dengan maksud agar dipuji oleh manusia lain.
Dalam QS. Ghafir “Berdoalah kepadaku, aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-ku akan dimasukkanke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dan dina”.
Orang bertauhid siapa yang cinta kepada Allah maka Allah akan memerintahkan semua orang akan mencintai orang tersebut, itu Kemurnian tauhid. Kita minta sesuatu maka Allah akan berikan kita sinyalnya yang datang.
“Contohnya ketika meminta rezeki maka Allah permudahkan beri sinyal,” ungkapnya.
“Barang siapa yang menggantungkan tamima maka semoga allah tidak menyempurnakan atau memenuhi hajatnya. Dan barang siapa yang menggantungkan wada’ah maka Allah tidak menjadikannya dalam ketenangan,” Hadist Riwayat Imam mahmad.
Tamima bermakna sesuatu atau benda yang dikalungkan kepada anak-anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang dan lain sebagainya.
Ustadz Khalid Basalamah mengatakan Jangan sembarangan membeli souvenirnya dari tempat yang non muslim. “Seperti patung yang ada tulisan yang tidak dimengerti atau ada tulisan tertentu dengan souvenir tersebut, bisa jadi tulisan tersebut mengandung syaiton dan menjadikan benda tersebut syirik,” Katanya.
Sedangkan Wada’ah, sesuatu yang diambil dari laut meyerupai rumah kerang yang dianggap orang jahiliyah sebagai penangkal penyakit atau disebut jimat.
“Kata Nabi Muhammad sholallahu’alaihi wasallam dalam riwayat lain, barang siapa yang menggantungkan tamima maka dia telah berbuat syirik,”katanya.
Dilarang keras dan termasuk syirik untuk memakai sesuatu seperti gelang atau kalung dan benang untuk maksud tertentu dengan penjelasan diatas. Namun, jika seseorang memakai gelang dan sesuatu lainnya dengan maksud perhiasan itu tidak ada masalah.
Kemudian, Syirik tidak dimaafkan bagi orang yang tidak mengerti. Oleh Sebab itu pentingnya belajar ilmu pengetahuan dan syar’i.
Nabi Muhammad berkata, Gelang, benang dan sejenisnya tidak berguna untuk mengusir suatu penyakit dan lainnya, bahkan berbahaya atau mudhorat karena dalam sabda Nabi berkata karena ia tidak menambah pada diirimu kexuali kelemahan.
“Jika jimatnya ia lupa disuatu tempat, maka dia susah tidak percaya diri dan menambah kelemahan bagi dia dan tidak ada hubungannya sama sekali, termasuk apapun yang dipakai atau ditempel dirumah,. Allah subhanawata’alla didepan mata kita saksikan luar biasa menjaga kita dalam keadaan apapun,”Katanya. (*)
Penulis: tri jumartini