DUNIA ISLAMINTERNASIONAL

Pesona Wisata Yordania (2) : Petra, Situs Terindah Sepanjang Sejarah

ASSAJIDIN.COM — Petra mulai dikenal banyak orang ketika situs ini masuk ke dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru pada tahun 2007.

Petra berjarak sekitar 233 kilometer dari Ibukota Yordania, Amman. Waktu tempuh dari sana adalah kurang-lebih tiga jam.

Selain menyajikan arsitektur yang dibangun pada dinding batu, ternyata Petra tidak hanya cocok untuk dilihat saja. Arsitektur unik ini juga memiliki kisah sejarah masa lalu yang menarik untuk diketahui.

Foto : Bafageh

Kota Batu

Petra dalam bahasa Yordania berarti batu. Nama ini diambil karena bangunan-bangunannya merupakan bangunan dengan material batu yang dipahat sedemikian rupa.

Yang membuat Petra menjadi warisan budaya dunia adalah seni pahatnya yang sangat luar biasa.

Kemegahan kota batu ini dinilai juga sebagai bangunan gua purbakala terbesar yang menyuguhkan bangunan layaknya bersumber dari peradaban misterius.

Julukan ‘peradaban misterius’ itu datang karena hingga kini para arkeolog belum bisa memastikan bagaimana cara bangsa kuno membangun perkotaan dari bebatuan seolah sudah memiliki teknologi yang tinggi.

Foto : IST

Pusat Perdagangan

Dilansir dari Theculturetrip, antara tahun 400 sebelum masehi hingga 106 masehi, kota yang kini telah ditinggalkan itu berkembang pesat sebagai pusat perdagangan.

Selain itu, Petra merupakan ibu kota kerajaan Nabath yang berjaya. Masyarakat Nabath mendiami Petra sejak tahun 312 sebelum masehi, jauh sebelum kekaisaran Romawi ada.

Mereka mengendalikan jalur perdagangan kuno yang membentang dari Tepi Barat ke Yordania, menuju perbatasan utara di semenanjung Arab.

Kehidupan mereka pun termasuk maju pada saat itu. Teknologi transportasi dan sistem irigasi sistemik sudah ada, serta masih bisa berfungsi dengan baik hingga sekarang.

Pada masa keemasan Nabath, penduduk Petra ada sekitar 20.000 jiwa. Satu hal yang menakjubkan di Petra adalah kota ini dibangun di bebatuan.

Arsitektur bangunannya dibuat dengan mengukir tebing batu dan gunung. Saat terbit dan terbenam matahari, spektrum warna kota batu ini terlihat begitu mengesankan.

Lihat Juga :  Tempat Wisata di Arab Saudi (21) : Masjid Jawatha, Masjid Tertua di Tanah Suci
Foto : Tripadvisor

Bangsa Nomaden 

Dilansir dari situs American Museum of Natural History, Bangsa Nabath merupakan bangsa yang nomaden dan mahir dalam berdagang yang memutuskan untuk menetap.

Dalam perjalanan sejarah Bangsa Nabath, kemampuan bertahan hidup mereka terasah dengan baik sehingga akhirnya mereka mampu untuk menetap dan membangun sebuah peradaban.

Kemampuan dari bangsa ini juga dibuktikan dari peninggalan teknologi yang menunjang kehidupan mereka di tengah gurun pasir.

Bangsa Nabath dikenal mampu mendistribusikan air dengan menggunakan sistem aliran bawah tanah yang efektif.

Pengetahuan dan teknologi Bangsa Nabath membuat mereka mampu mendirikan peradaban dan Kerajaan Nabath di daerah yang saat ini dikenal dengan Negara Yordania.

Kemampuan Bangsa Nabath dalam bertahan hidup yang sudah terpenuhi menjalar ke pertumbuhan peradaban yang lainnya seperti perdagangan dan infrastruktur.

Letak dari peradaban Bangsa Nabath yang strategis menjadikan bangsa ini memiliki kekayaan dari hasil perdagangan rempah dan barang eksotis.

Karena kekayaan dari Bangsa Nabath akhirnya mereka mampu membuat infrastruktur unik yang khas di daerah gurun dengan memahat dan mengukir bukit dan pegunungan pasir.

Salah satunya adalah Kota Petra yang dipahat dan diukir pada bukit batu pasir secara megah dengan arsitektur yang sangat unik.

Foto : Depositphotos

Strategis

Lokasi Petra pada zaman dahulu sangatlah strategis. Banyak pedagang dengan karavan unta penuh rempah-rempah dan tekstil yang melewati wilayah ini.

Namun Petra perlahan semakin pudar saat pemerintahan Bizantium semakin kuat. Kota batu ini pun mencapai titik nadirnya ketika kekaisaran Romawi membuat Nabath sepenuhnya tinggal sejarah untuk selamanya.

Bencana alam dan peperangan membuat kondisi ekonomi kota ini kian terpuruk. Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 700 masehi.

Kentalnya pengaruh agama ini di wilayah Petra membuat sejarah keberadaannya dikaitkan dengan Islam. Bahkan Islam menjadi agama mayoritas. Penduduk Arab menamai Petra sebagai Al Bitra.

Lihat Juga :  NASIHAT UNTUK MEMPERBANYAK BACA ALQURAN
Foto : Bafageh

Kaum Tsamud

Dalam agama Islam, Kota Petra memiliki hubungan dengan Kaum Tsamud yang tertulis pada QS. Al-A’raf ayat 73-79.

Dikisahkan bahwa Allah memerintahkan Nabi Saleh untuk mengajak Kaum Tsamud menyembah Allah namun mereka membangkang.

Kaum Tsamud lebih memilih untuk berbuat kerusakan dan suka membuat bangunan yang megah dengan memahat gunung-gunung yang ada.

Akhirnya Allah menurunkan azab berupa gempa dahsyat yang menghancurkan peradaban dan bangunan yang sudah dibuat oleh Kaum Tsamud.

Ilmuwan Muslim percaya bahwa Kaum Tsamud merupakan nenek moyang dari Bangsa Nabath yang menurunkan ilmu bertahan hidup di gurun serta ilmu dalam memahat.

Dalam sejarahnya, Kota Petra kerap berpindah tangan dari satu bangsa ke bangsa lainnya seperti bangsa Romawi hingga Kerajaan Byzantine.

Namun seiring berjalannya waktu, Kota Petra mulai terlupakan dan baru ditemukan kembali pada 1812 oleh penjelajah asal Swiss bernama Johann Ludwig Burckhardt.

Ada mitos terkait Kota Petra muncul ketika para Ksatria Salib percaya bahwa Tabut Perjanjian berada di kota ini.

Ada juga mitos terkait harta karun yang melimpah tersimpan di dalam Kota Petra yang hingga kini belum terbukti kebenarannya.

Foto : National Geografhic Indonesia

Menyimpan Misteri

Keunikan dari peninggalan Kota Petra menjadikan situs ini menjadi situs peninggalan bersejarah dan dilindungi oleh UNESCO.

Sampai saat ini, Kota Petra masih menjadi tempat yang menyimpan misteri dan mitos yang belum bisa dibuktikan dengan teknologi manusia saat ini.

Saat ini, masyarakat Badui setempat masih mendiami kota batu yang megah itu. Mereka mencari nafkah dengan menjadi pemandu dan menjual suvenir.

Kini meski masa kejayaan Petra telah lama berlalu, kota batu ini tetap menjadi situs terindah sepanjang sejarah.

Selain itu, meski kota yang hilang ini telah ditemukan, Petra masih menyimpan banyak rahasia yang harus dipecahkan di masa depan. (Dari berbagai sumber)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button