ASSAJIDIN.COM — Kita sering melihat di berbagai tempat laki-laki dan perempuan berpakaian seenaknya.
Tidak memperdulikan lagi norma-norma kesopanan. Aurat terbuka. Uniknya, yang bersangkutan tidak sedikit pun merasa risih, terutama saat berada di tengah keramaian.
Padahal Islam sudah mengajarkan bahwa pakaian yang dikenakan laki-laki dan perempuan muslim hendaknya yang mampu menutup aurat mereka.
Batas aurat laki-laki adalah dari pusar hingga lutut, sedangkan aurat perempuan adalah seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Dalam Surat Al -A’raf ayat 26 disebutkan tentang dua jenis pakaian yang bisa digunakan oleh seorang Muslim.
Yakni pakaian untuk menutup aurat dan pakaian untuk perhiasan. Tapi dari dua jenis pakaian itu, Allah lebih menyukai pakaian takwa.
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Artinya: “Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan bulu (bahan pakaian untuk menghias diri). (Akan tetapi) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Allah, agar mereka selalu ingat.”
Ayat ini merupakan pesan tentang nikmat Allah kepada manusia, antara lain menyediakan pakaian yang dapat menutup aurat dan peringatan agar tidak terjerumus pada rayuan setan, serta perintah Allah untuk berhias ketika beribadah kepada Allah.
Tafsir Al-Misbah menyebutkan, ayat ini berpesan Hai anak-anak Adam, yakni manusia putra putri Adam sejak putra pertama hingga anak terakhir dari keturunannya, sesungguhnya Kami Tuhan Yang Maha Kuasa telah menurunkan kepada kamu pakaian, yakni menyiapkan bahan pakaian untuk menutupi aurat-aurat kamu.
Yakni aurat lahiriah serta kekurangan-kekurangan batiniah yang dapat kamu gunakan sehari-hari, dan menyiapkan pula bulu, yakni bahan-bahan pakaian indah untuk menghiasi diri kamu dan yang kamu gunakan dalam peristiwa-peristiwa istimewa.
Selain itu ada lagi yang Kami anugerahkan yaitu pakaian takwa. Itulah pakaian yang terpenting dan yang paling baik.
Yang demikian itu, yakni penyiapan aneka bahan pakaian adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah.
Mudah-mudahan, yakni dimaksudkan dari penyiapan pakaian itu adalah agar mereka selalu ingat.kepada Allah SWT dan nikmat-nikmat-Nya.
Menutup Aurat
Thahir Ibnu Asyur mengatakan, melalui ayat ini Allah SWT mengilhami Adam agar menutup auratnya, untuk kemudian ditiru oleh anak cucunya.
Manusia seluruhnya diingatkan tentang nikmat itu untuk mengingat bahwa itu adalah warisan dari Adam as.
Sedangkan menurut Thabathabi, pada penutup ayat ini disebutkan Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
Sebagai isyarat terhadap fungsi pakaian ruhani dalam menghindarkan manusia dari keperihan dan siksa akibat terbukanya aurat tersebut.
Intinya pakaian yang ditemukan manusia untuk memenuhi kebutuhan menutup auratnya adalah bukti kekuasaan Allah yang bila diperhatikan oleh manusia akan mengantarnya menyadari bahwa ia juga memiliki aurat batiniahnya yaitu keburukan-keburukan nafsu yang buruk pula bila terbuka.
Menutupnya merupakan hal yang lebih penting daripada menutup aurat lahiriah. Penutup aurat batiniah itulah pakaian takwa yang diperintahkan Allah dan dijelaskan oleh Rasul-Nya.
Sumber : Republika.co.id