Penjualan Stabil, Pasar 16 Ilir Palembang tak Terpengaruh dengan TikTok Shop
AsSAJIDIN.COM –Pusat ritel di Sumatera Selatan (Sumsel), Pasar 16 Ilir diakui para pedagang tetap ramai pembeli meskipun TikTok Shop menjadi saingan.
Dimana baru-baru ini TikTok Shop menjadi perbincangan di pusat perbelanjaan Tanah Abang karena dianggap membuat tidak lakunya dagangan para pedagang.
Masyarakat disebut lebih banyak belanja barang-barang luar negeri atau daerah lewat TikTok Shop yang jauh lebih murah.
Namun, di Pasar 16 Ilir sendiri sebagian besar para pedagang di Pasar 16 Ilir selain berjualan offline di toko, tetapi juga secara online dengan cara bergabung dengan Elektronik Commerce (e-commerce) lainnya.
Hal tersebut juga diakui oleh pemilik toko Zaza Fashion, Marliza mengatakan, sebagian besar pedagang di gedung 16 ini sejak pandemi menggunakan e-commerce sebagai alternatif lain.
“Itu terus sampai sekarang, baik lewat Facebook, Instagram, Shopee, dan termasuk ada juga lewat TikTok,” katanya.
Sehingga dengan ditutupnya TikTok Shop oleh pemerintah, pedagang tidak merasa terbebani. Karena masih ada platform lainnya dan para pengunjung tetap ramai.
“Pengunjung juga ramai di Pasar 16 ini, karena banyak dari daerah lain yang belanja stok besar kesini,” kata Teguh, pemilik toko perlengkapan rumah.
Revitalisasi Hadirkan Konsep Baru, Dorong Perkembangan Ekonomi 16 Ilir
Tidak terdampaknya Pasar 16 Ilir oleh TikTok Shop juga diakui oleh pengelola pasar, PT Bima Citra Realty (BRC).
Direktur PT Bima Citra Realty (BCR) Suryadi mengatakan, para pengunjung tetap normal meskipun adanya fenomena TikTok Shop beberapa waktu lalu.
“Dikabarkan sudah ditutup pemerintah. Alhamdulillah pasar ini tidak terdampak adanya TikTok Shop, karena pengunjung tetap datang ke pasar untuk belanja,” katanya.
Suryadi mengatakan, untuk menambah banyaknya lagi pengunjung, dia tidak menampik jika kenyamanan pasar sangat penting.
Selain aman bagi pengunjung, juga kondisi fasilitas dalam gedung harus mendukung. Sehingga pihaknya saat ini mulai melakukan revitalisasi.
“Kami berencana menambah eskalator, lift, jika memungkinkan menggunakan AC, karena revitalisasi ini memang untuk kenyamanan para pengunjung dan pedagang,” katanya.
Suryadi mengatakan, proses revitalisasi telah dilakukan sejak dua bulan lalu untuk pengerjaan fisik ada yang urgen. Seperti perbaikan atap dan saluran air.
“Kita diberi waktu dua tahun untuk menyelesaikan pembangunan ini, 2025 diharapkan selesai,” katanya.
Bangunan yang diperkirakan menghabiskan akan investasi sekitar Rp100 miliar itu akan tetap mempertahankan struktur bangunan lama.
“Perbaikan 6 lantai mulai dari basemen, nantinya pengerjaan konstruksi digilir per lantai karena pedagang akan tetap berjualan di dalam,” katanya.
Nantinya lantai basemen dan lantai 1 khusus untuk jualan, lantai 2 pedagang untuk kuliner, lantai 4 sebagian besar untuk kuliner, lantai 6 untuk office.
Bagian belakang bangunan gedung 16 Ilir yang menghadap ke arah Sungai Musi akan dimanfaatkan untuk kuliner.
“Dengan nama The Heritage 16 Ilir, kawasan Pasar 16 ini akan hidup, meski malam akan tetap ramai dengan kulinernya,” katanya. (pitria)