Keutamaan Membaca Shalawat di Bulan Rabiul Awal
AsSAJIDIN.COM — Rabiul Awal dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang juga sering disebut sebagai bulan Maulid Nabi Muhammad Saw.
Menurut Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur halaman 130, saat bulan Maulid, salah satu amalan yang dianjurkan ialah memperbanyak shalawat Nabi. Pasalnya, bulan ini merupakan bulan kelahiran dan wafatnya Nabi Muhammad Saw. A
Sejatinya, terdapat pelbagai keutamaan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, terutama di bulan Rabiul awal. Shalawat merupakan bentuk cinta dan penghormatan yang tinggi seorang hamba kepada Nabi Muhammad Saw.
Pada hakikatnya, shalawat pada Nabi Muhammad merupakan doa dan permohonan kepada Allah Swt agar kelak dianugerahkan syafaat di hari kiamat.
اعلم أنه يطلب في هذا الشهر كثرة الصلاة والصيام على نبينا سيد الأنام صلى الله تعالى وسلم
عليه وزاده شرفا وكرما لديه، لأن هذا الشهر العظيم قد ظهر فيه الخير العميم، وطلع فيه سعد السعود بإشراق طلعة نبينا السنية على الوجود، ففيه تذكار مولد سيد الكائنات، وأشرف أهل الأرض والسموات، وقُرة أعيننا، وشفيعنا عند ربنا، خلاصة معدّ، سيدنا ومولانا م حمد، صلى الله تعالى وسلم عليه وعلى آله وصحبه وكل مُنتمٍ إليه، واجتماعُ الموحِّدين لسماع قصة مولده الشريف، واغتنام بركاته وفضله المنيف، وتلاوة الصلاة والتسليم، على صاحب الخلق العظيم، ولا زال أهل الإسلام يحتفلون بشهر مولده عليه الصلاة والسلام، ويعملون الولائم ويتصدقون لياليه بأنواع الصدقات، ويظهرون السرور به، ويزيدون في المبرات، ويعتنون بقصة مولده الكريم، ويظهر عليهم من بركاته كل فضل عميم.
Artinya:
“Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini (Rabiul Awwal) untuk memperbanyak melakukan puasa sunnah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad Saw. Karena bulan yang agung ini telah menampakkan kebaikan yang luas, dan bintang keberuntungan telah muncul dengan bersinarnya kemunculan Nabi kita yang mulia di dunia.
Di bulan ini ada peringatan kelahiran pemimpin makhluk, manusia dan jin yang paling mulia, cahaya mata kita, syafaat kita di hadapan Tuhan kita, intisari dari yang telah diciptakan, junjungan kita dan tuan kita, Muhammad, semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepadanya dan kepada keluarganya, sahabatnya, dan setiap orang yang berafiliasi dengannya.
Dan berkumpulnya orang-orang beriman untuk mendengarkan kisah kelahirannya yang mulia, memanfaatkan keberkahannya dan kemuliaannya yang luhur, dan membaca shalawat dan salam kepada pemilik akhlak yang agung [Nabi Muhammad].
Dan umat Islam masih merayakan bulan kelahirannya, mengadakan jamuan makan, bersedekah di malam-malamnya dengan berbagai macam sedekah, menunjukkan kegembiraan, meningkatkan amal saleh, dan memperhatikan kisah kelahirannya yang mulia. Dan dari keberkahannya, setiap keutamaan yang luas muncul kepada mereka.”
Anjuran membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw sangatlah banyak, baik di dalam Al-Qur’an maupun di dalam hadits. Dalam Al-Qur’an, Allah Saw berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 56: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” Abu Al Muzhaffar As-Sam’ani, dalam Tafsir as-Sam’ani, jilid I, [Riyadh, Darul Wathan, 1997], halaman 61 menyebutkan bahwa shalawat dari Allah pada Rasulullah memiliki makna rahmat dan ampunan. Sementara shalawat dari malaikat dan kaum mukminim, maknanya adalah doa.
Ia berkata; الصَّلَاة من الله بِمَعْنى الرَّحْمَة وَالْمَغْفِرَة، وَالْمَلَائِكَة وَالْمُؤمنِينَ بِمَعْنى الدُّعَاء
Artinya:
“Shalawat dari Allah dalam arti rahmat dan ampunan, dan malaikat dan orang-orang beriman dalam arti doa.” Sementara itu, Rasulullah Saw sangat menganjurkan umatnya untuk membaca shalawat. Dalam banyak hadits, beliau menyebutkan keutamaan-keutamaan membaca shalawat. Di antaranya yang pertama adalah mendapatkan amalan 10 kali lipat.
Nabi Muhammad bersabda;
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ مَرَّاتٍ
Artinya: “Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali”. (HR. Muslim) Kedua, mendapatkan titisan rahmat dari Allah.
Nabi bersabda;
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَبَّ اللَّهُ عَلَيْهِ مِنَ الرَّحْمَةِ نِعْمَتَيْنِ
Artinya: “Barang siapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan mencurahkan rahmat kepadanya sebanyak dua kali lipat. ” (HR. Tirmidzi).
Ketiga, Rasulullah Saw juga menganjurkan umatnya untuk memperbanyak membaca shalawat pada hari Jumat. Dalam hadits ini, Nabi mengatakan akan mendapatkan ampunan dari segala dosa, antara Jumat ini dengan Jumat yang akan datang.
مَنْ أَكْثَرَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya: “Barang siapa yang banyak bershalawat kepadaku di hari Jumat, maka dosanya akan diampuni antara dua Jumat.” (HR. Baihaqi). (*/sumber: nu online)