MOZAIK ISLAM

Hadits Nabi Larangan Berburuk Sangka dan Penyakit Hati Lainnya

AsSAJIDIN.COM — Tahukah kamu maksud iyyakum wa dzana fainna dzonna akdzabul hadits adalah larangan untuk melakukan tindakan ini kepada orang lain? Tindakan apa itu?

Salah satu hadist, iyyakum wa dzana fainna dzonna akdzabul hadits adalah larangan untuk tidak memiliki penyakit hati. Penyakit hati apakah itu?

Rasulullah SAW melarang umatnya untuk memiliki penyakit hati yang juga akan merugikan dirinya sendiri di masa yang akan datang melalui sabdanya yang diriwayatkan hadist-hadist yang salah satunya yakni iyyakum wa dzana fainna dzonna akdzabul hadits adalah larangan untuk berburuk sangka kepada orang lain.

 

Berburuk sangka selain akan merugikan diri sendiri juga dilarang oleh agama seperti Firman Allah SWT pada surat Al-Hujurat ayat 12 sebagaimana artinya seperti di bawah ini.

Lihat Juga :  Telkomsel Gandeng Rumah Zakat Laksanakan Program Pemberdayaan Ekonomi

 

“Hai orang- orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba- sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba sangka itu dosa. Dan janganlah mencari- cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.

Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al- Hujurat: 12).

Kyai kondang Abdullah Gymnastiar atau yang biasa disapa Aa Gym mengatakan bahwa berburuk sangka merupakan tindakan haram seperti yang disampaikan Imam Ghazali.

Lihat Juga :  Dua Malaikat Membicarakan Manusia: Umur adalah Barang Dagangan, akan Dapat Laba Bila...

Haramnya berburuk sangka atau suuzhan salah satunya yakni membicarakan keburukan seseorang kepada orang lain termasuk membicarakannya kepada diri sendiri begitu juga di dalam hati.

Melakukan tindakan berburuk sangka kepada orang lain sangat dilarang dalam agama apalagi berburuk sangka kepada Allah SWT yang merupakan Pencipta alam semesta. Aa Gym mengatakan bahwa hal tersebut sangat dilarang dan berdosa.

Bagaimana contoh suuzhan kepada Allah SWT? Sikap putus asa dari rahmat-Nya serta merasa tidak disayangi oleh-Nya juga termasuk bentuk suuzhan. Begitu juga menganggap doanya tidak dikabulkan oleh Allah SWT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button