Memahami Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Basyariyah
AsSAJIDIN.COM — Kata ukhuwah banyak digunakan dalam relasi antara agama dan masyarakat.
Kata Ukhuwah sendiri bila dimaknai dengan nilai-nilai dan pandangan hidup adalah bermakna menjalin persaudaraan. Menurut KH Ahmad Shiddiq ada tiga macam ukhuwah yaitu ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah.
Secara bahasa ukhuwah berasal dari kata akha, yang artinya mempersaudarakan. Dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU), kata ukhuwah ini memiliki kekhasan dan sejarah yang panjang. Salah satu tokoh NU, Kiai Ahmad Shiddiq memperkenalkan tentang ukuhuwah ini dengan triloginya. Konsep trilogi ukhuwah terdiri dari ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).
KH Ahmad Shiddiq sepertinya ingin menyatukan antara Ukhuwah Islamiyah, nasionalisme dan pluralisme. Trilogi Ukhuwah ini diperkenalkan Kiai Ahmad Shiddiq menjelang Muktamar NU ke-28 di Krapyak, Yogyakarata pada tahun 1989.
Dasar pemikiran brilian beliu ini dimaksudkan dalam rangka menjaga hubungan baik antara masyarakat, agama dan negara. Adapun penjelasan singkatnya sebagai berikut :
Pertama, Ukhuwah Islamiyah. Yang dimaksud dengan ukhuwah Islamiyah, yaitu konsep persaudaraan sesama muslim. Konsep ini dalam kehidupan merupakan modal untuk melakukan pergaulan sosial antar umat Islam. Dengan modal ini, maka perbedaan-perbedaan yang tidak prinsip antar umat Islam tidak perlu menjadi perpecahan. Prinsip ukhuwah ini menjadikan hubungan antar sesama umat Islam menjadi harmonis dan mampu menjadi sebuah kekuatan besar untuk bersama-sama membumikan nilai-nilai Islam. Ukhuwah Islamiyah menjadi sebuah ikatan, tidak saja secara emosional, namun juga secara sprititual.
Kedua, ukhuwah wathaniyah. Dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, konsep ini merupakan modal dasar untuk melakukan pergaulan sosial dan dialog dengan pelbagai komponen bangsa Indonesia yang tentu saja tidak terbatas pada satu agama semata. Namun lebih dari itu, ukhuwah wathaniyah adalah sebuah komitmen persaudaraan antar seluruh masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam agama, suku, bahasa dan budaya. Bangunan ukhuwah wathaniyah tidak boleh tidak harus menjadi sebuah prinsip bersama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai dan saling menghargai satu sama lain.
Ketiga, ukhuwah basyariyah atau ukhuwah insaniyah. Maksud dari konsep ukhuwah yang ketiga ini adalah sebuah prinsip yang dilandasi bahwa sesama manusia adalah bersaudara karena berasal dari ayah dan ibu yang satu, yakni Adam dan Hawa. Hubungan persaudaraan ini merupakan kunci dari semua persaudaraan, terlepas dari status agama, suku bangsa atau pun sekat geografis, karena nilai utama dari persaudaraan ini adalah kemanusiaan. Hal ini mengingatkan kembali pada Sahabat Ali bin Abi Thalib yang mengatakan bahwa “dia yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan.” Artinya, bahwa kemanusiaan adalah nilai tertinggi dalam posisinya sebagai manusia. (*/sumber: nu.or.id)