MOZAIK ISLAM

One Day One Ayat and Hadits : Rugilah Orang yang Mengotori Jiwanya

 

AsSAJIDIN.COM — Beruntung orang yang selalu mensucikan jiwanya dengan beramal sholeh dan rugi orang yang  mengotori jiwanya dengan berbuat dosa dan kesalahan

(10) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

Artinya: “Sungguh telah beruntung orang yang mensucikan jiwanya. Dan sungguh telah merugi orang yang mengotori jiwanya.” (QS. Asy-Syamsi: 9-10)

Marilah kita semua bersungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal kebajikan dan ketaatan kepada Alloh, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Artinya: “Beribadahlah engkau kepada Tuhan-Mu hingga datang kepadamu kematian.” (QS. Al-Hijr: 99).

Dari ayat Alquran itu, Allah mengingatkan manusia agar senantiasa membersihkan hati. Ayat ini didukung oleh ucapan nabi dalam hadistnya.

Kebahagiaan dan Kesengsaraan Seseorang Hamba Tergantung Pada Amalan Terakhirnya

Lihat Juga :  Doa Hari ke-18 Ramadhan : Jadikan Seluruh Anggota Badanku Tunduk Pada-Mu Ya Rob...

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
إنما الأعمال بالخواتيم (رواه البخاري)

Artinya: “Sesungguhnya amalan-amalan (seorang hamba) itu tergantung pada amalan-amalan penutupnya.” (HR. Imam Al-Bukhari).

Pelajaran yang didapat:

1- Maksudnya, amalan terakhir seorang hamba yang menjadi penutup kehidupannya di dunia ini.

2-Barangsiapa yang berpindah dari perbuatan buruk kepada perbuatan baik, maka ia dianggap sebagai orang yang bertaubat kpd Alloh. Dan barangsiapa yg berpindah dari keimanan menuju kekufuran, maka ia dianggap sebagai orang yg murtad.

3- Sesungguhnya modal utama yang dimiliki seorang hamba di dunia ini adalah umurnya. Jika ia gunakan umurnya untuk berbuat baik dan taat kepada Alloh, niscaya ia akan meraih keuntungan yang besar dan keselamatan yg abadi di akhirat.

Lihat Juga :  One Day One Hadits : Tidak akan Masuk Surga Orang yang Kikir

Namun jika ia gunakan masa hidupnya di dunia yg fana nan sebentar ini untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Alloh, maka pasti ia akan mendapat kerugian yg besar serta merasakan kesengsaraan dan kebinasaan yg abadi di alam akhirat kelak.

4- Oleh karena itu, orang yang pandai dan beruntung di dunia dan akhirat ialah siapa saja yg dapat mengekang dan menundukkan hawa nafsunya, serta membimbingnya untuk senantiasa memperbanyak amal sholih sebagai bekal perjalanan hidupnya menuju ke alam akhirat yang kekal nan abadi.

5- Berdasarkan hadits di atas, marilah kita semua bersungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal kebajikan dan ketaatan kepada Alloh, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button