LENTERA

Mintalah Pertolongan Allah dengan Sabar dan Sholat

AsSAJIDIN.COM — Dalam memohon pertolongan kepada Allah Selalu yakini di dalam hati bahwa ucapan kalimat tersebut digunakan untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT. Serta selalu yakin bahwa semua hal yang terjadi pada kita akan berlalu dengan baik-baik saja karena bantuan dari Allah SWT.

Meminta bantuan kepada Allah SWT jika sedang mengalami kesulitan atau kesusahan juga disebutkan dalam AlQuran surat Al-Baqarah ayat 153, yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Ayat tersebut memiliki arti:

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS al-Baqarah [2]: 153).

Kalimat tersebut merupakan ucapan yang baik sehingga memiliki dampak yang sangat baik bagi kita ketika mengucapkannya dengan sungguh-sungguh. Kemudian waktu yang tepat untuk mengatakan kalimat ini adalah dengan melihat kisah para nabi serta para sahabat nabi.

Seperti kisah Nabi Yaqub yang sudah dijelaskan sebelumnya, serta cerita sahabat nabi yaitu Utsman bin Affan radliyallahu anhu yang saat itu diberitahu bahwa beliau akan masuk surga dengan beberapa ujian yang harus dilalui.

Cerita tersebut diceritakan oleh Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu yang mengatakan bahwa:

Abu Musa Al-Asy ari radhiyallahu anhu
كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَائِطٍ مِنْ حِيطَانِ المَدِينَةِ فَجَاءَ رَجُلٌ فَاسْتَفْتَحَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «افْتَحْ لَهُ وَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ» فَفَتَحْتُ لَهُ، فَإِذَا أَبُو بَكْرٍ، فَبَشَّرْتُهُ بِمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَحَمِدَ اللَّهَ، ثُمَّ جَاءَ رَجُلٌ فَاسْتَفْتَحَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «افْتَحْ لَهُ وَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ»، فَفَتَحْتُ لَهُ فَإِذَا هُوَ عُمَرُ، فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَحَمِدَ اللَّهَ، ثُمَّ اسْتَفْتَحَ رَجُلٌ، فَقَالَ لِي: «افْتَحْ لَهُ وَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ، عَلَى بَلْوَى تُصِيبُهُ»، فَإِذَا عُثْمَانُ، فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَمِدَ اللَّهَ، ثُمَّ قَالَ: اللَّهُ المُسْتَعَانُ

Lihat Juga :  Sabarmu atas Izin Allah, Tetaplah Bermohon kepada-Nya

Kalimat tersebut dalam bahasa Indonesia memiliki arti

“Aku sedang bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam di dalam salah satu kebun dari kebun-kebun Madinah. Seorang laki-laki kemudian datang dan meminta untuk dibukakan (pintu). Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Bukakan untuknya dan berilah ia kabar gembira dengan syurga.”

Aku pun membukakan pintu untuknya. Ternyata ia adalah Abu Bakar. Lalu aku memberinya kabar gembira dengan apa yang diucapkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Maka dia memuji Allah. Kemudian seorang laki-laki lain datang lalu meminta untuk dibukakan pintu.

Lihat Juga :  Kreasikan Ikan Lele Menjadi Berbagai Produk Olahan

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Bukakan untuknya dan berilah kabar gembira untuknya dengan syurga.” Aku lalu membuka pintu untuknya. Ternyata ia adalah Umar. Aku memberitahunya dengan apa yang diucapkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, maka dia memuji Allah.

Kemudian seorang laki-laki lain meminta untuk dibukakan pintu. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadaku: “Bukalah untuknya dan berilah ia kabar gembira berupa syurga diiringi dengan ujian yang akan mengenainya.”

Ternyata dia adalah Utsman. Aku pun memberitahunya dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dia mengucap tahmid, kemudian mengatakan: allahul musta’an.” [Hr. Al-Bukhari]

Kalimat ini juga disebutkan oleh sahabat Aisyah radhiyallahu anha saat berada dalam peristiwa haditsul ifki atau dalam cerita palsu yang sangat terkenal. Pada saat itu diceritakan hal-hal yang tidak baik mengenai beliau dan telah tersebar di seluruh kota Madinah.

Kabar tersebut juga hampir mempengaruhi masyarakat di kota tersebut. Kemudian beliau didatangi oleh Rasulullah yang meminta sebuah penjelasan atau tabayyun. Dan kalimat ini ini juga disebutkan oleh ibunda Aisyah radhiyallahu anha.

Semoga kita bisa sabar seperti sabarnya nabi yaqub alaihissalam. Wallahualam bishawabi. (*/sumber: republika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button