Tertutup Awan Mendung, Gerhana Bulan Tidak Terlihat, Warga Shalat Khusuf Tetap Khusuk
ASSAJIDIN.COM — Gerhana bulan yang terjadi di Indonesia pada tahun 2022 sudah terjadi empat kali gerhana bulan yaitu 2 (dua) kali gerhana Matahari dan 2 (dua) kali gerhana Bulan.
Kali ini, pada Selasa 08 November 2022 terjadi Gerhana Bulan Total (GBT) yang dapat diamati diseluruh Indonesia.
Puncak Gerhana di wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB) terjadi pada pukul 17:59 WIB. Namun menurut pantauan wartawan di lapangan, pada pukul 18:00 WIB hingga pukul 19:00 WIB di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) bahwa Gerhana Bulan Total (GBT) tidak terlihat dikarenakan langit terlihat mendung ditutupi awan gelap, Selasa (8/11/22).
Menurut salah seorang warga Palembang, Annisa (24) dirinya mengetahui adanya informasi bahwa akan ada Gerhana Bulan Total di seluruh Indonesia, Namun ia mendatangi BKB hanya sekedar jalan-jalan saja, bukan khusus untuk melihat gerhana bulan.
“Saya dapat info di sosial media kalau ada gerhana, kebetulan memang hari ini ke BKB mau jajan sambilan melihat gerhana bulan. Tapi, cuaca mendung dan gerhana tidak terlihat,”katanya.
Menurut pantauan, Gerhana Bulan tidak terlihat bahkan bulan dan bintang pun tidak terlihat dikarenakan tertutup awan gelap. Bahkan beberapa kali kilat muncul di langit.
Meskipun GBT tidak terlihat di langit kota Palembang, tetapi Sholat Gerhana yang dilaksanakan di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikromo Palembang atau biasa disebut Masjid Agung Kota Palembang tetap berjalan khusyuk.
Sholat gerhana dilakukan seusai sholat magrib berjamaah, Yang di imami oleh Ustadz H M Fadhil Syamsuddin, S.Th.I Al Hafidz.
Dilanjutkan dengan berdzikir bersama Memohon ampunan dan diisi ceramah agama khotbah oleh Ustadz Muhammad Iqbal. Kemudian, diteruskan dengan sholat isya’ berjamaah.
Sebagai informasi, Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi.
Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah. Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.**(trijumartini)