KALAM

Tak Boleh Senang Melihat Orang Susah

Nasihati, Beri Jalan Keluar dan Sayangi Mereka

 Oleh: Hj. Desmawati Djuliar

Kita sangat sering mendengar ungkapan “Senang diatas penderitaan orang lain, atau senang melihat orang lain susah”//. Kalimat itu kadang menjadi gurauan. Padahal, bila didalami maknanya begitu menyedihkan.

 Mamang, dalam hidup tidak sedikit yang memiliki rasa empati kepada orang lain. Apalagi kepada orang yang menderita hidupnya. Tetapi ternyata banyak juga orang yang senang melihat orang susah.

Sifat ini dalam kehidupan sehari-hari bisa disebut sebagai iri hati. Orang dengan sifat ini akan bergembira jika orang lain mendapat penderitaan. Padahal dalam Islam kita dianjurkan untuk saling berkasih sayang. Dan ingat, bahwa Allah SWT akan menyiapkan balasan yang tidak kalah hebatnya, kepada orang yang senang melihat orang susah. Harusnya kan, kita membantunya.

Lihat Juga :  Indonesia Tambah 1 Emas, 1 Perak dan Satu Perunggu Hari ke 5 Asian Games

Rasulullah SAW bersabda”// Apabila engkau bergembira melihat kesusahan yang menimpa saudaramu, maka Allah SWT akan mengasihi saudaramu, dan akan memberikan cobaan kepadamu”//. (HR. Muslim). Hadis lain,;//“Janganlah engkau menampakkan kegembiraan karena musibah yang menimpa saudaramu. Karena jika demikian, Allah akan merahmatinya dan malah memberimu musibah.” (HR. Tirmidzi).

Itulah mengapa Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk membahagiakan orang lain. Karena selain membuat orang bahagia, Allah SWT juga akan membalas kita dengan kebahagiaan.

Abdullah bin Amr bin Ash ra. mengabarkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah mengusahakan apa yang benar-benar dicita-citakannya, dimana Ia harus beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Juga menggembirakan hati orang lain, sebagaimana Ia sendiri gembira,” (HR. Muslim)

Lihat Juga :  Masya Allah!!! Kebenaran Alquran Tentang Gunung Berwarna-warni di China, Ada di Ayat ini

Menyebar berita jelek yang dilakukan orang mukmin yang terjerumus dalam dosa mendapatkan ancaman kerugian di dunia dan akhirat, apalagi jika seseorang menampakkan rasa gembira atas musibah muslim lain tanpa sebab apa-apa.(*)

 

Back to top button