Sumber Kejahatan dan Kebencian
Oleh Aminuddin (wartawan)
WAHAI saudaraku sekalian …
Janganlah engkau mau hidup bermegah-megahan karena akan menjadi sumber datang dan timbulnya kejahatan, kedeng kian dan kebencian.
Bahkan dengan kita hidup bermegah-megahan dapat mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat, menen tang yang hak dan mengingkari ketentuan syariat.
Lebih ironis lagi, dalam diri kita akan timbul rasa egoisme dan persaingan antara lapisan masyarakat.
Wahai saudaraku …
Mereka yang suka bermewah-mewahan inilah yang pada zaman Nabi Nuh as da hulu merasa hina menjadi pengikut be liau karena menurut mereka para pe ngikut Nuh orang-orang rendahan.
“… dan kami tidak melihat orang:orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang rendah dari kami …” (QS Huud 27)
Wahai saudaraku …
Begitu pula di zaman Nabi Muhammad SAW. Mereka yang hidup bermewah-me wahan ini tidak mau mengikutinya kare na melihat Bilal dan pengikut-pengikut lainnya adalah orang rendahan.
” Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab se dikit pun terhadap perbuatanmu yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka. Sehingga kamu termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS Al-An’aam 52).
“Aku tidak akan mengusir orang-orang yang beriman, sesungguhnya mereka itu akan menemui Tuhan mereka, tetapi sa ya melihat kamu adalah kaum yang jahat. Hai kaumku, siapakah yang akan menyokong aku dari siksa Allah, jika mereka saya usir, tidakkah kamu mengambil pelajaran?” (QS Huud 29-30)
Asbabun nuzul ayat ini (QS Al-An’aam 52) berawal ketika Rasulullah SAW sedang duduk-duduk bersama beberapa orang mukmin yang dianggap rendah dan miskin oleh kaum Quraisy, datanglah beberapa orang pemuka Quraisy hendak berbicara dengan Rasulullah.
Tetapi mereka enggan duduk bersama-sama dengan orang mukmin itu, dan mereka mengusulkan supaya orang-orang mukmin itu diusir saja agar mereka dapat berbicara dengan Rasulullah SAW.
Khabbab berkata bahwasanya Aqra’ bin Habas dan ‘Uyainah bin Hashn datang dan mendapati Rasulullah SAW bersama dengan Shuhaib, Bilal, ‘Ammar dan Khabbab.
Bilal sedang duduk bersama orang yang lemah dari orang-orang mukmin.
Ketika dua orang tadi melihat mereka berada di sekitar Nabi SAW, mereka menghinanya.
Mereka berkata dengan menghinakan orang yang berada disitu.
“Kami ingin engkau membuat orang-orang Arab mengakui keutamaan kami. Kami akan malu jika orang Arab melihat kami bersama dengan hamba sahaya seperti mereka ini.
Jika kami datang menemui engkau, jauhkanlah mereka dari kami.
Tetapi apabila kami telah tiada, engkau boleh duduk bersama mereka sekehendakmu.”
Wahai saudaraku …
Ingatlah firman Allah SWT berikut ini :
“Tidak kami mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata : “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya.”
“Dan mereka berkata :”Kami lebih banyak memiliki harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab.”
“Katakanlah : “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga).”
“Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melepaskan diri dari azab Kami, mereka itu dimasukkan ke dalam azab.”
“Katakanlah : “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki sebaik-baiknya.”
(QS Saba’ :34-39)
Dan betapa buruknya akibat yang akan menimpa mereka ini di dunia :
“Berapa banyak penduduk negeri yang telah Kami binasakan, karena mereka aniaya, dan Kami adakan di situ kaum yang lain pula.”
“Maka tatkala mereka merasakan siksaan Kami, maka ada di antara mereka melarikan diri dari negerinya.”
“Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik) supaya kamu ditanya.”
“Mereka berkata : “Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zhalim.”
“Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi.” (QS Al-Anbiyaa’ : 11-15)
Wahai saudaraku …
Mereka ini kelak akan mendapat tempat kembalian yang buruk dan hina.
“Golongan kiri, siapakah itu orang-orang golongan kiri?”
“Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam.”
“Tidak sejuk dan tidak pula menyenangkan.”
“Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah.” (QS Al- Waaqi’ah : 41-45)
Wallahu a’lam bishshawab