MOZAIK ISLAM

Doa Hari ke-28 Bulan Ramadhan, Ya Allah Sempurnakan Hidupku dengan Amalan Sunnah

AsSAJIDIN.COM — Ada rasa sedih, ada rasa senang. Begitu yang dirasakan umat muslim di hampir penghujung Ramadhan. Sedih akan segera berpisah dengan bulan paling mulia ini. Senang karena telah melewati hari-hari penuh ibadah dan akan bertemu hari kemenangan yakni Idul Fitri.

Menunaikan yang wajib adalah taqarrub kepada Allâh Azza wa Jalla yang paling utama. Bila hamba menunaikannya dengan sempurna, ia akan mendapatkan keberuntungan, pun akan menggapai surga dan selamat dari neraka.

Pernah seorang dari Najd datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam dan bertanya tentang (amalan wajib dalam) Islam. Rasul Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab, “Lima shalat yang wajib sehari semalam.” Ia berkata, “Apa ada kewajiban (shalat) atasku yang lain?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab, “Tidak, kecuali bila engkau melakukannya dengan suka rela (tathawwu’).” Rasul Shallallahu ‘alaihi wa salam juga menyebutkan tentang kewajiban puasa, juga zakat, dan orang tersebut pun bertanya; apakah ada kewajiban atasku yang lain;

Lihat Juga :  Hikmah dari Mengucap Shodaqallahul Adzim Setelah Membaca Alquran

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab: “Tidak, kecuali bila engkau melakukannya suka rela.” Maka orang tersebut pun pergi dengan mengatakan: “Demi Allâh, aku tidak akan menambah ataupun menguranginya.” Rasul Shallallahu ‘alaihi wa salam pun bersabda: “Ia akan mendapatkan keberuntungan bila jujur.”[1]

Orang yang menunaikan hal-hal yang wajib dengan sempurna berarti ia mencintai Allâh Azza wa Jalla . Sedangkan orang yang masih menambahnya dengan amalan-amalan sunnah, ia dicintai Allâh Azza wa Jalla. Ini seperti dalam hadits qudsi:

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ ، وَمَا يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أحْبَبْتُهُ ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإنْ سَألَنِي أعْطَيْتُهُ ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadikan pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.”[2]

Lihat Juga :  Amalan-amalan Sunnah di Hari Arafah Bagi Umat Muslim yang tidak Sedang Berhaji

Doa hari ke 28 bulan Ramadhan:

اَللَّهُمَّ وَفِّرْ حَظِّيْ فِيْهِ مِنَ النَّوَافِلِ وَ أَكْرِمْنِيْ فِيْهِ بِإِحْضَارِ الْمَسَائِلِ وَ قَرِّبْ فِيْهِ وَسِيْلَتِيْ إِلَيْكَ مِنْ بَيْنِ الْوَسَائِلِ يَا مَنْ لاَ يَشْغَلُهُ إِلْحَاحُ الْمُلِحِّيْنَ

Allâhumma waffir hadzdzî minan nawâfili wa akrimnî fîhi bîhdhâril masâili wa qarrib fîhi wasîlatî ilayka min baynil wasâili yâ man lâ yasyghaluhu ilhâhul mulihhîna

Artinya :
”Ya Allah, sempurnakanlah hidupku dengan melaksanakan amalan-amalan Sunnah, dan muliakanlah aku dengan terkabulnya semua permintaan. Dekatkanlah aku kepada-Mu dengan berbagai jalan, Wahai Yang tidak sibuk dengan rintihan orang yang meminta. (*/sumber: Almanhaj.co.id)

Back to top button