Ingin Terhindar dari Sifat Munafik, Yuk Amalkan Amalan Ini
AsSajidin.com— Surah al Fatihah merupakan surah pembuka dalam Al-Qur’an. Surah yang terdiri dari 7 ayat ini memiliki banyak nama lain, di antaranya Ummul-Kitab, Ummul-Quran, as-Sab’ul Matsani, Asy-Syifa, atau Ar-Ruqyah. Surah ini adalah surah pertama yang dibaca seseorang dalam setiap rakaat salat.
Nabi Muhammad saw bersabda,”Tidak sah salatnya orang yang tak membaca Surah Al-Fatihah” (H.R. Muslim). Menilik hadis tersebut, jelas membaca surah Al Fatihah adalah kewajiban dalam salat dan termasuk salah satu rukunnya. Bahkan, salat dianggap tidak sah bila tidak membaca surah ini.
Menukil betapa dahsyatnya surat Al Fateha maka sebagai ulama menganjurkan perbanyaklah diri membacanya sebagai bagian dari amalan yang baik. Bahkan, Ustadz Abdul Somad dalam salah satu tausiyhanya menyebut jika Surat Al Fateha dapat menghindari dan melindungi seseroang dari kemunafikan diri. Oleh sebab itu, dalam tulisan kali ini yuk kita hadiahkan Al-Fatihah untuk diri sendiri. Berikut cara mengamalkanya…:
Setiap pagi apabila kita bangun dari tidur,
- “Beri salam” pada diri sendiri dahulu.
- Lalu panggil nama penuh kita dengan lembut 3 kali
- kemudian sentuh dada kiri kita (jantung) sambil mengucapkan: “Alhamdulillah…“
- Kemudian katakanlah:
“Aku hadiahkan Al-Fatihah ini untuk diriku sendiri, lahir dan batinku, yaa Allah jagalah hamba-Mu ini, lindungi hamba-Mu, jadikanlah hamba penjemput rezeki Allah yang berlimpahan seperti air sungai yang mengalir tiada hentinya. Aamiin Ya Allah.
Lalu baca surah Al-Fatihah 1x.
Lakukan sekarang kerana mungkin sudah lama atau tidak pernah anda menghadiahkan Al-Fatihah pada diri sendiri, lakukan sekarang dan nikmatilah rasanya. Rasulullah S.A.W bersabda:”Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.” (HR. Al-Bukhari)
Sebagaimana diketahui, sifat munafik adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Lain di mulut, lain di hati. Inilah istilah yang tepat untuk menggambarkannya.
iCiri-ciri yang pertama adalah ingkar janji. Orang munafik, tentu semua perkataannya sulit sekali dipercaya apalagi ditepati. Orang munafik akan cenderung sulit memegang janji sendiri, terlebih pada semua janji yang telah ia lakukan ke banyak orang. Padahal dalam Islam, menepati janji itu hukumnya wajib. Ini juga telah tercantum dalam QS. An-Nahl ayat 91 yang artinya : “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.”
“Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim). Ada banyak motif kenapa orang berbohong, terlepas dari itu, berbohong sudah pasti suatu tindakan sadar yang dilakukan agar lawan bicara percaya dengan apa yang di katakan. Meskipun ada beberapa orang yang menyebutkan berbohong demi kebaikan. Tapi, yang namanya bohong tetaplah bohong. Dan itu jelas bukan menunjukkan perilaku jujur dan merupakan tindakan yang dibenci oleh agama. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 24 yang artinya: “Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
adalah lawan dari amanah. Jika amanah adalah melaksanakan kewajiban yang sudah disanggupi, maka khianat sebaliknya, yaitu berlaku curang atau membatalkan kewajiban. Ini salah satu ciri-ciri orang munafik. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 58 yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya….”