DOA-DOA YANG DIPEREBUTKAN MALAIKAT
AsSAJIDIN.COM — Ada doa-doa tertentu yang jika dibaca di dalam shalat maka akan diperebutkan oleh para Malaikat.
Do’a yang diperebutkan oleh 12 Malaikat untuk diangkat adanya di salah satu do’a Iftitah.
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا جَاءَ فَدَخَلَ الصَّفَّ وَقَدْ حَفَزَهُ النَّفَسُ فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاتَهُ قَالَ أَيُّكُمْ الْمُتَكَلِّمُ بِالْكَلِمَاتِ فَأَرَمَّ الْقَوْمُ فَقَالَ أَيُّكُمْ الْمُتَكَلِّمُ بِهَا فَإِنَّهُ لَمْ يَقُلْ بَأْسًا فَقَالَ رَجُلٌ جِئْتُ وَقَدْ حَفَزَنِي النَّفَسُ فَقُلْتُهَا فَقَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ اثْنَيْ عَشَرَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَرْفَعُهَا. (رواه مسلم باب ما يقال بين تكبيرة الإحرام والقراءة)
Dari Anas bahwa seorang laki-laki datang dan masuk shaff (barisan) sementara nafasnya masih terengah-engah, lalu mengucapkan : “ALHAMDULILLAHI HAMDAN KATSIRAN THAYYIBAN MUBARAKAN FIHI (Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik lagi dan penuh berkah).” Seusai shalat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya : “Siapakah diantara kalian yang mengucapkan kalimat tadi?” Para sahabat terdiam. Beliau mengulangi pertanyaannya; “Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi, karena hal itu tidak masalah baginya.” Lantas seorang sahabat berujar; “Aku tadi datang, sementara napasku masih ternegah-engah, maka kuucapkan kalimat itu.” Beliau bersabda : “TADI AKU MELIHAT DUA BELAS MALAIKAT BEREBUT MENGANGKAT UCAPAN ITU”.
(HR. Muslim 2/99)
Do’a yang diperebutkan oleh lebih 30 Malaikat untuk dicatat kebaikan dari kalimat tersebut adanya di salah satu bacaan sa’at Itidal (sa’at posisi berdiri setelah bangun dari ruku’).
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ الزُّرَقِيِّ قَالَ كُنَّا يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ قَالَ أَنَا قَالَ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ. (رواه البخاري باب فضل ربنا ولك الحمد)
Dari Rifa’ah bin Rafi’ Az Zuraqi berkata : “Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika mengangkat kepalanya dari rukuk beliau mengucapkan: sami’allāhu liman hamidah (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya) ‘. Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca ; “RABBANA WA LAKAAL-HAMDU HAMDAN KATSIRAN THAYYIBAN MUBARAKAN FIHI (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah)”. Selesai shalat beliau bertanya : “Siapa orang yang membaca kalimat tadi?”. Orang itu menjawab : “Saya”. Beliau bersabda : “AKU MELIHAT LEBIH DARI TIGA PULUH MALAIKAT BEREBUT siapa di antara mereka yang LEBIH DAHULU UNTUK MENCATAT (KEBAIKAN DARI) KALIMAT TERSEBUT”.
(HR. Bukhari no.799)
Tentu segala doa-doa dan sholat kita juga perlu diimbangi dengan perbuatan-perbuatan lain, perbuatan amal kebaikan yang hanya semata mencari ridho Allah. Allahu Yahdik. (*)