Uncategorized

Berbuat Baik yang seperti Apa Bernilai di Mata Allah SWT? Cek di sini dengan Konsep 5W1H

ASSAJIDIN.COM — Setiap manusia di dunia ini pasti punya naluri untuk berbuat baik. Hampir tidak ada orang yang waras yang tidak suka jika melihat orang lain berbuat baik. Namun pertanyaannya, apakah semua perbuatan baik itu bernilai di mata Allah ?

Ternyata tidak. Ada perbuatan baik yang sia-sia di mata Allah yang tidak ada nilainya. Firman Allah Surat 18(Al-Kahfi):ayat 103-104 Artinya: Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”

Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Surat 35(Faathir):Ayat 37, Artinya: Dan mereka berteriak di dalam neraka itu:

“Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.

Bagaimana perbuatan baik yang bernilai di hadapan Allah? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita pergunakan konsep 5W1H dengan mengacu kepada sumber kebenaran di Alquran.

1. How? Bagaimana berbuat baik? Berbuat baik niatkan hanya semata-mata untuk mencari ridho Allah. Firman Allah Surat 76 (al-Insaan) : Ayat 9, Artinya : Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.

Surat 6(al-anam):162-163, Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.

2. Who? Siapa yg harus berbuat baik? Diri saya sendiri, tidak boleh diwakilkan kepada orang lain karena berbuat baik dengan menolong orang lain dan sedekah adalah untuk diri kita sendiri dan bukan untuk orang yang kita tolong Firman Allah. Surat 45(al-jatsiyah) :Ayat 15, Artinya : Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri.

Lihat Juga :  Ini Nomor Urut 14 Parpol di Pemilu 2019, PKS Warisi Nomor Urut Lama

3. What? Dengan apa berbuat baik? Dengan apa saja yang kita miliki. Surat 2 (al-baqarah) : 215 Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya Dengan harta, ilmu, waktu, apa saja.

 

4. Where? Dimana berbuat baik? Dimana saja selalu bermanfaat dan tidak sia-sia. Firman Allah Surat 3 (ali Imran) :190-191. Artinya: sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

5. When? Kapan kita berbuat baik? Kapan saja, siang dan malam, dalam keadaan lapang maupun sempit. Firman Allah Surat 2(Al-baqarah) Ayat:274, Artinya: Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Firman Allah, Surat Ali imran3 Ayat :133-144,

Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.

6. Which? Siapa sasaran berbuat baik? Sesuai dengan urutan siapa yang paling membutuhkan untuk berbuat baiknya. Firman Allah Surat 4(annisa) : 36,

Lihat Juga :  Bakal Cetak Sejarah, Stadion GSJ Jadi Salah Satu Penyelenggara Piala Dunia U-20 Tahun 2021

Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh [294], dan teman sejawat, ibnusabil [295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, Firman Allah lainnya, Surat 51 (Adz-dzariyat) ayat:19, Artinya : Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.

Seperti Allah pada Makhluknya Berbuat baik yang diridhoi Allah adalah berbuat baik seperti Allah berbuat baik kepada makhluknya. Firman Allah Surat 28(al-qashash) ayat :77, Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Why? Mengapa kita harus berbuat baik? Karena kita adalah khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Firman Allah Surat 2(al-baqarah) ayat :30, Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?”

Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Ciri khalifah Allah dalam berbuat baik adalah kepada semua manusia,dengan solidaritas perikemanusiaan bukan solidaritas muslim, rahmatan lil alamiin bukan rahmatan lil muslimin saja. Firman Allah Surat 21(Al-anbiya) ayat :107, Artinya :Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Berbuat baik kepada seluruh manusia tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan. Insya Allah kita selalu mendapatkan petunjuk untuk berbuat baik dalam rangka menjadi khalifah Allah di muka bumi.(*/sumber: artikel H Baharuddin, fasilitator paham Qurani)

Back to top button