SYARIAH

One Day One Ayat: Sesungguhnya Pendengaran, penglihatan dan Hati akan Dimintai Pertanggungjawaban

 

AsSAJIDIN.COM — Auzubillahiminassyaitoonirrojiim, bismillahirrohmaanirrohiim…  Allah berfirman dalam Alquran yang terjemahannya sebagai berikut:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban” (al-Isra: 36).

Dalam memahami ayat di atas, Ibnu Abbas berkata, ”Janganlah memberikan kesaksian, kecuali apa yang telah engkau lihat dengan kedua mata kepalamu, dan apa yang kamu mendengar dengan telingamu, dan apa yang diketahui oleh hati dengan penuh kesadaran.”

Berkata pula Qatadah, ”Jangan kamu berkata, ‘Saya telah mendengar’ padahal kamu belum mendengar, dan jangan berkata, ‘Saya telah melihat’ padahal kamu belum melihat, dan jangan kamu berkata, ‘Saya telah mengetahui’ padahal kamu belum mengetahui.”

Lihat Juga :  Mengapa Setelah Shalat Istisqa, Hujan Belum Juga Turun?

Setiap kesaksian hendaknya didasarkan pada kebenaran (fakta), bukan kesaksian palsu yang sedikit pun tidak didasarkan atas kebenaran (dalam bentuk isu). Kesaksian palsu atau isu akan merugikan diri sendiri dan orang lain, terlebih bila kesaksian tersebut bertujuan untuk mendiskreditkan lawan baik perseorangan maupun golongan.

Kesaksian palsu digambarkan oleh Rasulullah yang diriwayatkan dari Anas ra, ”Di malam Isra’ aku melewati suatu kaum yang mencakar wajah mereka dengan kuku-kuku mereka, maka aku berkata, ‘Hai Jibril siapa mereka?’

Jibril menjawab, ‘Mereka ini adalah orang-orang yang menggunjingkan orang lain dan menjelekkan kehormatan mereka’.”

Lihat Juga :  One Day One Ayat: Quran Surat Alhaqqah 30-35, Tidak Bersedekah Dijamin Masuk Neraka

Ilustrasi di atas merupakan teguran sekaligus sarana koreksi bagi diri kita agar terhindar dari perangkap prasangka (kesaksian palsu), yang akan menjerumuskan diri sendiri. Firman Allah dalam surat al-Hujarat ayat 12; memberi teguran agar menjauhi prasangka, karena prasangka itu dosa. (*/sumber: republika)

Back to top button