SYARIAH
Mengapa Kita Harus Berbuat Baik (2)

ASSAJIDIN.COM — Berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu… Begitu antara lain terjemahan quran surat Al Qashash ayat 77. Shodakallahul azim.
Pertanyaannya adalah: Mengapa Allah menyuruh kita berbuat baik seperti Dia berbuat baik kepada makhluk di bumi ?
Ternyata, Karena ada orang yang berbuat baik tetapi malah masuk neraka:
“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. (QS. Fatir:37).
Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”. (QS. Al-Kahfi:103-104).
Ada banyak perbuatan yang kita anggap baik tetapi ternyata di mata Allah belum baik. Mungkin kita sekarang ini sudah menyangka kita mengerjakan sholat ini, sholat itu, dan macam-macam sholat yang bermacam-macam, mengerjakan puasa ini, puasa itu yang bermacam-macam juga, dan kita menyangka perbuatan itu baik tetapi bagaimana dengan penilaian Allah?
Dan bagaimana agar perbuatan kita baik di mata kita juga baik di mata Allah. Untuk mendapatkan pengetahuan perbuatan baik yang diridhoi Allah maka kita harus kembali kepada pedoman yang “HAQ” yaitu Al-Qur’an. Karena perbuatan yang tidak ada keraguan di dalamnya hanyalah Al-Qur’an, tidak perlu kita bertanya shahih dan tidaknya, semua ayat Al-Qur’an adalah “super shahih”.
“Dan Kami turunkan Al Quran itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran”. (Q.S Al-Isra’:105).
mengapa sih kita harus kembalikan cara berbuat baik sesuai Al-Qur’an? Karena banyak perbuatan-perbuatan dan amalan-amalan umat Islam yang dianggap baik ternyata hanya persangkaan belaka. Sedangkan persangkaan tidak akan pernah mencapai kepada kebenaran sedikitpun. Demikian yang diberitakan Allah di dalam Q.S Yunus:36 yang terjemahannya:
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”. (*/ bersambung)