Rumah Terbakar, Anak Meninggal Dunia, Jamila Terus Berjuang Lanjutkan Hidup hingga Usia Senja
AsSAJIDIN.COM — Perjuangan hidup seseorang memang berbeda beda penuh suka dan duka namun tetap menginspirasi, seperti yang dialami oleh Jamilah (61) Seorang ibu yang berprofesi sebagai tukang jaga parkir di depan toko buku loakan sekitar Masjid Agung kota Palembang.
Dulu tahun 1998 rumah Jamila pernah terbakar hingga tidak bersisa, dan oleh sebab itu sekarang jamila tinggal di rumah peninggalan neneknya di Jalan Ki kemas Umar, RT 04, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.
“Rumah saya sebelumnya berdekatan dengan rumah nenek saya, tapi karena kebakaran rumah saya hangus hancur lebur,” katanya.
Jamila sekarang tinggal sendirian di kediamanya karena anak dan suaminya sudah meninggal.
“Suami saya sudah lama meninggal sekitar 20 tahun lalu, sekarang saya tinggal sendirian, saya punya 4 orang anak namun semuanya sudah meninggal dunia, ya mau bagaimana lagi semua sudah suratan dari yang Maha Kuasa,” katanya.
Ternyata sebelumnya jamila pernah berjualan.
“Dulu saya pernah berjualan makanan di sekitar masjid Agung, tapi kurang laku, selanjutnya aku liat depan toko buku loakan ini tidak ada yang jaga parkir, sedangkan pembeli di toko buku ini lumayan banyak, lalu saya minta tolong keluarga adik saya untuk mengurus surat resmi jaga parkir disini melalui Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ),” kata Jamila.
Semenjak saat itu mulailah perjuangan Jamila mencari nafkah sebagai tukang parkir tepatnya pada tahun 2008, Jamila bercerita bahwa setiap harinya dia melakukan setoran ke LLAJ.
” Saya setoran sehari Rp 20 ribu, paling ramai saya mendapatkan 100 ribu lebih, dan paling sedikit biasanya saya mendapatkan 50 ribu, namun saat jaman Covid sekarang saya dibebaskan dari biaya setoran, jadi tidak perlu bayar setoran, karena memang pendapatan saya sangat terbatas di masa sekarang ini” kata Jamila.
Lanjut dia menuturkan, bahwa di masa covid sekarang jamila sering mendapatkan bantuan.
“Selama masa covid ini saya sering dapat bantuan oleh mobil – mobil kantor yang menghampiri untuk memberikan sembako dan terkadang pakaian, pernah dua hari sekali saya dapat bantuan, untuk jam kedatangan mereka itu tidak tentu,” tutupnya.
Meskipun sudah usia renta, Jamila masih berjuang keras untuk melanjutkan hidupnya, ini adalah salah satu contoh yang bisa menginspirasi banyak orang bahwa dalam hidup jangan pernah untuk menyerah, terus berjuang dan selalu bersyukur. (*)
Reporter: Edo P