Pernah Dengar Amalan tak Dihitung Usia 70 Tahun ke Atas? Ini Penjelasan Ulama Berdasarkan Alquran
AsSAJIDIN.Com – Menjadi tua adalah sunatullah. Setiap tahun, umur manusia akan bertambah. Ada baiknya kita iringi pertambahan usia itu dengan catatan amal yang meningkat.
Sepanjang usia, amalan yang kita kerjakan akan selalu dicatat oleh malaikat, untuk diperhitungkan di Hari Akhir. Tetapi, kita pernah mendengar adanya pendapat yang menyebut amalan tidak dihitung jika telah berusia 70 tahun. Benarkah demikian?
Mereka yang masih percaya dengan anggapan itu beralasan jika umur setelah 61 tahun adalah bonus yang diberikan Sang Khalik. Batas umur itu merujuk pada usia wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Dikutip dari laman konsultasi syariah, beramal adalah kewajiban setiap manusia hingga mati. Selain itu beramal dan berbuat baik adalah untuk kebaikan diri sendiri, dan untuk meraih ridho Allah. Hal itu tertuang dalam Alquran Surat Al Hijr ayat 99, yang terjemahannya adalah: “Beribadahlah kepada Rabmu sampai datang kepadamu yakin.
Salim bin Abdullah bin Umar, Mujahid, Hasan Al Bashri, Qatadah, dan Abdurrahman bin Zaid bin Azlam menafsirkan kata ‘yakin’ pada ayat tersebut dengan ‘mati’.
Tafsir tersebut merujuk pada makna kata yakin dalam Surat Al Muddatsir ayat 44-46, yang berarti mati.
Kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, (44) dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, (45) dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, (46) hingga datang kepada kami yakin.
Oleh karena itu, sangatlah tidak benar pendapat yang menyebut amalan manusia ketika berusia 70 tahun tidak dihitung. Kapanpun manusia beramal, akan selalu dicatat kecuali bagi tiga golongan ini: orang gila, orang tidur, dan anak kecil hingga baligh (Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Nasai, Abu Daud, dan Turmudzi). (*)