Luar Biasa, Brand Alisha Marsya Asal Palembang Go Internasional

ASSAJIDIN.COM — Berawal dari suka terhadap bantal yang unik tetapi sulit ditemukan di pasaran, sejak 2016 Irna Agustina membuat usaha bantal cantik dengan brand Alisha Marsya.
Produk yang dihasilkan Alisha Marsya kini sudah tembus ke pasar dunia. Seperti bantal, sandaran duduk, telapak meja, frame songket, tempat tisu, gorden, masker kain dan lain-lain.
Awalnya, ia membuat bantal untuk digunakan sendiri. Sembari mengisi waktu lantaran sudah memutuskan untuk berhenti menjadi ASN di BPKAD Belitung Timur dan fokus sebagai ibu rumah tangga. Ia pulang lagi ke Palembang dan kebetulan suami ditugaskan di Palembang.
Bantal hasil kreasinya sesekali diposting di media sosial miliknya. Kemudian karena ada yang minat, ia jual online dan door to door pada 2016. Akhirnya, ia buka toko di mall 2017 seperti PTC dan PIM.
“Alhamdulillah kita sebagai founder, walaupun akhirnya konsumen mulai terbagi karena ada pesaing. Kita mulai buat barnd Alisha Marsya dengan bahan premium dan 2018 diminati hotel dan perusahaan,” katanya.
Seiring banyaknya peminat, Irna pun merekrut banyak pegawai yang diambil dari perempuan usia sekitar 30-40 tahun. Mereka adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) di sekitar tempat tinggalnya yang tidak punya penghasilan tetap.
“Kita juga memberdayakan IRT asal Ogan Ilir, yang mana paginya mereka ke kebun karet, siangnya bisa mengerjakan pekerjaan yang kita titipkan,” katanya.
Dengan berbasis social enterpreneurship yang melibatkan IRT, Irna berkeyakinan akan selalu mendapatkan kemudahan dari Allah. Bahkan, keinginannya untuk go internasional pun terwujud. “Jika menanam kebaikan, berbuah baik pula,” katanya.
Pada 2019 melalui Dinas Perindustrian Sumatera Selatan dan Dekranasda Sumsel, Alisha Marsya ikut pameran produk ke Manila Fame di Philippines. Lalu melalui Bank Indonesia, Alisha Marsya juga ikut NY Now di Amerika.
“Pemerintah tahu bahwa kita bukan hanya sekedar jual produk tapi kita juga ingin menceritakan tentang Sumsel ke dunia internasional melalui produk yang saya bawa,” katanya.
Produk yang dijual terbilang terjangkau. Mulai dari harga Rp7000 – Rp750 ribu. Sejak Maret ia berjualan masker kain. Dimana sejak adanya pandemi Covid-19, orang panik karena masker langka dan harganya mahal bahkan ada yang hingga Rp2,5 juta.
“Akhirnya kita buat kegiatan sosial tutorial membuat masker kain sendiri, dan juga bagi-bagi masker. Alhamdulillah ada perusahaan yang minta dibuatkan masker,” katanya. (*/penulis:Kamayel Ar-Razi)