Uncategorized

34 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar Sepanjang 2020

AsSAJIDIN.COM — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan mencatat 34 hektare lahan di Sumsel terbakar akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Jumlah itu tercatat dari periode 1 Januari hingga 12 Agustus 2020. “34 hektare lahan yang terbakar selama delapan bulan itu masih sedikit jika dibandingkan pada tahun lalu di periode yang sama,” kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Bencana BPBD Sumsel, Ansori, kemarin.

Ansori mengatakan 34 hektare lahan yang terbakar itu terjadi di empat kabupaten. Dengan rincian Ogan Ilir sebanyak 33 hektare dan sisanya berasal dari Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Muara Enim. “Personel satgas darat maupun udara yang terdiri dari BPBD, Manggala Agni, Polri, TNI, dan Satgas Desa yang dilengkapi alat seperti pompa pemadam, Jet shuter dan Sprayer berhasil memadamkan api selama kurun waktu tiga hingga lima jam,” jelasnya.

Lihat Juga :  Ketua KPK Firli Bahuri Dukung Kemanfaatan Aset Daerah Sumsel

Menurutnya, lahan yang terbakar itu merupakan lahan kosong dan ada juga lahan yang sengaja dibakar oleh oknum masyarakat untuk membuka lahan. “Saat ini polisi juga telah memeriksa dan melakukan penyelidikan kepada pemilik lahan yang sengaja membakar lahan mereka,” ungkapnya.

Sedangkan untuk titik panas atau hotspot di Sumsel mencapai 2.625 titik dari Januari hingga Agustus 2020. Dengan rincian Kabupaten Muaraenim 476 titik, Musi Banyuasin 472 titik, dan Ogan Komering Ilir 380 titik. “Dari prediksi BMKG puncak kemarau di Sumsel terjadi pada Agustus hingga September 2020. Saat ini kita fokus mencegah agar tidak terjadi Karhutla ini dengan melakukan hujan buatan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC),” katanya (*/sumber: sibernas/MN)

Back to top button