SYARIAH

Memulai dengan Ketaatan, Tiga Amalan ini Baik Dilakukan di Bulan Muharram

ASSAJIDIN.COM — Insyaallah kita tak lama lagi akan diberi kesempatan untuk bertemu di tahun yang baru penanggalan islam 1 Muharram 1442 Hijriyah. Mendapati bulan Muharram merupakan kenikmatan tersendiri bagi seorang Mukmin. Karena bulan ini sarat dengan pahala dan ladang beramal bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan hari esoknya.

Memulai awal tahun dengan ketaatan, agar pasti dalam melangkah dan menatap masa depan dengan optimis.

Abu Utsman An-Nahdi* mengatakan: “Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama: ‘Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama bulan Muharram’.” [Lathoiful Ma’arif hal. 80]

Berikut ini amalan-amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan ini, niatkan semata mata untuk meraih ridho Allah dan mencapai takwa…aamiin ya robbal alamin.

Pertama: Puasa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

“Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Al-Muharram.” [HR. Muslim]

Hadits ini sangat jelas sekali bahwa puasa sunnah yang paling afdhol setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram.

Maksud puasa disini adalah puasa secara mutlak. Memperbanyak puasa sunnah pada bulan ini, utamanya ketika hari Asyura (10 Muharram)

Lihat Juga :  Amalan Shalat Sunnah di Bulan Jumadil Akhir

sebagaimana akan datang penjelasannya pada materi berikutnya insya Allah.

Akan tetapi perlu diingat tidak boleh berpuasa pada seluruh hari bulan Muharram, karena Rasulullah tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadhan saja. [Syarah Shahih Muslim, An-Nawawi 8/303]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ini adalah puasa yang paling afdhol bagi orang yang hanya berpuasa pada bulan ini saja, sedangkan bagi yang terbiasa berpuasa terus pada bulan lainnya yang afdhol adalah puasa Daud. [Kitab As-Siyam Min Syarhil U’mdah, Ibnu Taimiyyah 2/548]

Kedua: Memperbanyak amalan shalih
Sebagaimana perbuatan dosa pada bulan ini akan dibalas dengan dosa yang besar, maka begitu pula perbuatan baik. Bagi yang beramal shalih pada bulan ini ia akan menuai pahala yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Allah kepada para hambaNya.

Ketahuilah, bahwa seluruh hadits-hadits yang menerangkan keutamaan beramal amalan tertentu selain puasa pada bulan Muharram adalah hadits yang dusta dan dibuat-buat belaka! [Al-Mauizhoh Al-Hasanah Bima Yuhthobu Fi Syuhur As-Sanah, Sidiq Hasan Khon hal.180, Bida’ Wa Akhtho hal.226]

Lihat Juga :  One Day One Hadist : Larangan Berbuat Zhalim dalam Urusan Tanah

Ini adalah keutamaan yang besar, kebaikan yang banyak, tidak bisa dikiaskan. Sesungguhnya Allah adalah pemberi nikmat, pemberi keutamaan sesuai kehendaknya dan kepada siapa saja yang dikehendaki. Tidak ada yang dapat menentang hukumNya dan tidak ada yang yang dapat menolak keutamaanNya. [At-Tamhid, Ibnu Abdil Barr 19/26, Fathul Bari, Ibnu Hajar 6/5]

Ketiga: Taubat
Taubat adalah *kembali kepada Allah dari perkara yang Dia benci secara lahir dan batin menuju kepada perkara yang Dia senangi. Menyesali atas dosa yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. Taubat adalah tugas seumur hidup.

Maka kewajiban bagi seorang Muslim apabila terjatuh dalam dosa dan maksiat untuk segera bertaubat, tidak menunda-nundanya, karena dia tidak tahu kapan kematian akan menjemput.Dan juga perbuatan jelek biasanya akan mendorong untuk mengerjakan perbuatan jelek yang lain.

Apabila berbuat maksiat pada hari dan waktu yang penuh keutamaan, maka dosanya akan besar pula, sesuai dengan keutamaan waktu dan tempatnya. Maka bersegeralah bertaubat kepada Allah [Lihat Majmu Fatawa 34/180 oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah]. (*/Sumber:Muslim.Or.id)

Back to top button