SYARIAH

Kisah Orang yang Lebih Buruk dari Firaun, Semoga Jadi Pelajaran

AsSAJIDIN.COM — Syahdan,  suatu ketika Iblis menemui Fir‘aun. Ia ingin mengatakan sesuatu yang penting. Ia mengetuk pintu Fir‘aun. Ia dibukakan pintu oleh seorang manusia yang mendakwakan diri sebagai tuhan yang berkuasa.

“Saudara ini siapa?” tanya Fir‘aun. “Kalau Tuan adalah tuhan, niscaya Tuan takkan bodoh,” jawab Iblis. Iblis kemudian dipersilakan masuk. Keduanya membicarakan apa saja. Mereka terlibat percakapan panjang. Pada gilirannya Iblis mengajukan sebuah pertanyaan pancingan.

“Tuan Fir‘aun, Tuan ini seorang durjana luar biasa. Tetapi tahu kah Tuan, siapa yang lebih buruk dari Tuan?” kata Iblis. “Aku tidak tahu,” jawab Fir‘aun sambil menggelengkan kepala. “Ia adalah pendengki. Dengan kedengkian, Tuan dapat terperosok ke dalam bencana,” kata Iblis sebelum pamit meninggalkan Fir‘aun.

Lihat Juga :  Proses Kiamat dan Balasan Bagi Orang Beriman, Surat Al-Insyiqaq, Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya

Percakapan ini dikutip oleh Syekh M Nawawi Banten dalam Syarah Qamiut Thughyan, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun], halaman 14. Bahaya hasud ini juga diperingatkan oleh Rasulullah SAW dalam sejumlah sabdanya.

Artinya, “Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, ‘Waspadalah kamu terhadap dengki karena kedengkian (demikian cepat) memakan pahala sebagaimana api memakan kayu kering,’” (HR Abu Dawud).

Hikmah dari kisah ini, Umat Islam di untuk menjauhi kedengkian. Ia memasukkan upaya penjauhan diri dari larangan hasud ini ke dalam cabang-cabang keimanan dalam agama Islam. Wallahu a‘lam. (*/sumber: nu.or.id)

Back to top button