Pembelajaran Jarak Jauh Dipermanenkan, Sekolah Tuntut Syarat ini Diberlakukan

ASSAJIDIN.COM–Musibah Pandemi Covid-19 yang melanda bangsa hingga kini terus mengalami peningkatan secara signifikan. Bahkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim sampai mengajukan kepada DPR RI agar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk dipermanenkan.
Menanggapi hal tersebut, pada prinsipnya sekolah di Palembang banyak menyetujui sebagaimana langkah mencegah peredaran kluster baru Pandemi Covid-19 di kalangan pelajar.
Seperti dikatakan Kepala SMK Negeri 5 Palembang H Zulfikri SPd MM yang menyebut bahwa wacana Mendikbud RI harus direspon positif.
“Apalagi di Sumsel per 8 Juli 2020 kemarin saja sudah mencapai 2419, ini kan sangat mengkhawatirkan untuk siswa-siswi kita. Hanya saja, pelaksanaan PJJ harus diimbangi dengan kesiapan sekolah yang maksimal,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa banyak hal kesiapan sekolah yang harus dilakukan jika PJJ ini benar-benar diterapkan. Mulai dari kecakapan guru dalam memberikan PJJ kepada siswa, pemahaman IT guru dan juga jaringan internet.
“Jadi kita juga menunggu arahan dari Dinas Pendidikan Sumsel, apa nanti guru diberikan pelatihan, kemudian arahan bagaimana penggunaan jasa kuota internet guru sehingga standar dan mutu pendidikan kita tetap maksimal meski ditengah Pandemi Covid-19 ini,” harapnya.
Sementara itu dikatakan Kepala SMA Negeri 3 Palembang Dra Hj Purwiastuti Kusumatiwi MM didampingi Waka Kurikulum Hermansyah SPd MSi mengaku bahwa sejak zona Merah proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Dan kita sudah memakai aplikasi Sumsel Cerdas sudah lama, dan aplikasi itu bisa dipantau oleh siapa pun termasuk kepala sekolah, kepala dinas maupun Pak Gubernur. Kita persilahkan guru nyamannya pakai aplikasi apa, ada yang nyaman pakai zoom, aplikasi quiper atau bisa pakai whatsaApp,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa meski KBM daring atau PJJ dilakukan hingga saat ini, namun guru tetap wajib ke sekolah dan bisa mengajar secara daring dari sekolah.
Sehingga proses belajar mengajar jalan seperti biasa sesuai jadwal hanya bedanya adalah secara daring.
“Untuk siswa kita berikan bantuan kuota bulanan yang unlimited, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak mengikuti pelajaran karena tak memiliki kuota internet,” pungkasnya. (*/Sumber: sibernas/sugi)