ALFURQON SCHOOL

Ponpes Muqimussunnah Tatap KBM dengan Tekad dan Semangat

Tak Ada yang Perlu Ditakuti, Virus Itu Juga Makhluk Alloh

ASSAJIDIN.COM –Musibah Pandemi Covid-19 yang hampir merusak semua tatanan diberbagai sektor kehidupan kini terus menjadi perhatian dunia. Bahkan di Palembang, angka penyebaran virus corona tersebut terus melandai.

Tak hanya berdampak pada sektor kesehatan, ekonomi, sosial pun juga pendidikan yang hingga saat ini semua sekolah masih melakukan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring.

Lantas, bagaimana dengan KBM di Pondok Pesantren? Akankah Pandemi Virus Corona berdampak secara signifikan dalam kualitas dan kuantitas KBM?

Pondok Pesantren Muqimussunnah Kota Palembang merupakan salah satu Ponpes yang cukup besar di Bumi Sriwijaya. Bahkan santri nya tak hanya dari Sumsel, tapi juga banyak dari berbagai daerah di Nusantara.

Pimpinan Ponpes Muqimussunnah Kota Palembang Dr Hj Izzah Zen Syukri MPd mengaku bahwa selama Pandemi Covid-19, proses belajar santri tetap berjalan normal. Tak ada belajar daring seperti proses KBM siswa pada umumnya.

Lihat Juga :  93 Siswa Kelas 12 dan 130 Siswa Tahfidz SMA IT Al Furqon Diwisuda, Ini Pesan Gubernur Sumsel

“Tidak ada yang perlu ditakuti, Virus Itu juga mahluk Alloh. Jadi harus dikawani, harus dijinakkan, seperti pawang. Jadi kami tak ada libur (Corona-red), yang ada libur Ramadhan,” ujarnya.

Ia menambahkan sejauh ini dari ratusan santri yang menimba ilmu di Ponpes Muqimussunnah Palembang tak ada santri yang terlalu panik berlebihan karena para guru sudah selalu memberikan pemahaman.

Bahkan sejak 19 Juni 2020, para santri baik jenjang SMP maupun SMA sudah mulai aktif belajar, baik belajar tentang ilmu akademik maupun ilmu agama.

“Santri Alhamdulillah gak ada yang takut, malah wali santri yang kadang banyak ketakutan, terus tanya lewat telepon bagaimana, sehat semua gak?” terangnya.

Lihat Juga :  Jelang Ramadhan SIT Al Furqon Palembang Bagi Bansos Untuk Guru, Karyawan dan Warga Lingkungan Al Furqon

Dikatakan Ustadzah Zen, bahwa hanya saja selama Pandemi Covid-19, pihak Ponpes menerapkan tidak ada penerimaan tamu dari pihak luar sehingga diharapkan semua santri benar-benar steril dari Pandemi Covid-19.

Apalagi, selama Pandemi ini sementara tak melibatkan guru dari luar, sehingga semua guru dari dalam Ponpes dan menginap di Ponpes, karena kita punya guru banyak di Pondok,” jelasnya.

Dikatakannya bahwa jumlah santri di Pondok Pesantren Muqimussunnah Kota Palembang mencapai 605 santri dari jenjang SMP-SMA yang menginap dan 850 santri jenjang SD.

“Alhamdulillah gak hanya dari Sumsel, banyak juga dari luar provinsi. Ada dari Lampung, Jakarta, Kalimantan, Jambi dan lainnya,” pungkasnya. (*/SUGI)

Back to top button