PENDIDIKAN

Fair Saja, Jangan Percaya Calo atau Joki, PPDB SMA/SMK Jalur Tes Akademik

 

ASSAJIDIN.COM — Setelah empat jalur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK, mulai dari jalur Penelusuran Minat dan Prestasi Akademik (PMPA), jalur mutasi, afirmasi dan zonasi selesai digelar secara online, jalur PPDB terakhir yakni Tes Potensi Akademik digelar besok secara offline.

Pihak Dinas Pendidikan Sumsel meminta kepada masyarakat untuk menghindari joki yang mencari keuntungan dengan mengatasnamakan Gubernur, timses Gubernur, Anggota Dewan, Konstituen Timses, bahkan mengatasnamakan Kepala Dinas.

“Kami informasikan kepada masyarakat, jangan percaya dengan calo, joki dan sebagainya yang mengaku bisa memasukkan anak ke sekolah dengan mengharapkan keuntungan, baik mengatasnamakan Pak Gubernur, timses Anggota Dewan, Konstituen Timses, bahkan mengatasnamakan Kepala Dinas,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Sumsel H Riza Fahlevi, Selasa (23/6/2020).

Lihat Juga :  PPDB SMA Favorit, SMAN 1 Palembang Sudah Dibuka, Cek Link dan Jadwalnya

Ia menambahkan, bahwa terkait dengan tes jalur TPA yang dilakukan di sekolah sementara semua jalur tes selain TPA digelar secara online lantaran menghindari agar yang mengerjakan tes bukan peserta tes.

Pihaknya juga telah berkordinasi dengan Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Gugus Tugas Covid-19 terkait untuk mengadakan tes PPDB jalur TPA.

“Karena kalau tes online nanti bisa saja yang mengerjakan joki, jadi kita minta arahan dari Pak Gubernur untuk bisa digelar secara offline,” jelasnya.

Meski begitu, Riza meminta kepada semua sekolah baik SMA/SMK untuk ketat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari kluster baru penularan Virus Corona di sekolah.

Lihat Juga :  Hardiknas 2024, Momen Introspeksi Diri Bagi Semua Pihak dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Sehingga pihak sekolah diminta untuk menyiapkan tempat cuci tangan, cek suhu, hand sanitizer dan melakukan penyemprotan disinfectan di ruang-ruang tes agar steril dari virus.

“Termasuk agar sekolah menyediakan masker, jika nanti ada peserta yang lupa membawa masker,” urainya.

Terkait soal, Riza menjelaskan bahwa soal tes telah dibuat oleh tim yang ditunjuk oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) baik SMA/SMK. Dan soal akan dikonsep berbeda dari sesi pertama maupun sesi selanjutnya.

“Jadi jangan kemudian peserta sesi kedua nanti ada yang tanya apa soalnya, yakinlah soal itu akan beda,” pungkasnya. (*/Sumber: sibernas/sugi)

Back to top button