Alhamdulillah, Pelipur Lara Masa Pandemi, Siswa SMA/SMK Lulus 100 Persen

AsSAJIDIN.COM — Pihak Dinas Pendidikan Sumsel menyatakan seluruh siswa SMA/SMK/SMALB kelas XII dinyatakan lulus 100 persen oleh sekolahnya masing-masing. Pengumuman kelulusan dilakukan pada 2 Mei 2020 pada pukul 19.00 untuk mengantisipasi aksi konvoi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Drs H Riza Fahlevi mengatakan bahwa untuk kelulusan siswa menjadi kewenangan sekolah masing-masing.
“Sesuai kesepakatan pengumuman dilakukan malam hari melalui website sekolah masing-masing,”terangnya, Minggu (3/5/2020).
Riza menghimbau, para siswa yang lulus untuk tidak evoria senang-senang mengganggu ketertiban umum di luar rumah. “Tapi bersyukurlah di dalam rumah. Orang tua dihimbau untuk memperhatikan anak-anaknya agar tidak mengganggu ketertiban umum dan evoria di luar rumah,” jelasnya.
Riza menambahkan, pengumuman dilaksanakan pada jam tersebut tak lain untuk menghindari luapan siswa dalam merayakan kelulusan dengan berkerumunan di jalan.
Karena selain mengganggu laju lalu lintas, mengganggu orang beribadah di bulan ramadhan juga untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang kini kian meluas.
“Kita minta bantuan dari pihak sekolah dan orang tua siswa untuk dapat mematuhi apa yang telah disampaikan, perhatian dan kerjasama dari pihak sekolah dalam mengawasi siswanya agar dapat tidak turun kejalan di jalan,” ucapnya.
Riza menegaskan, kelulusan sepenuhnya menjadi kewenangan satuan pendidikan berdasarkan hasil rapat penentuan kelulusan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kelulusan ditentukan dengan menggunakan nilai ujian sekolah.
“Kita mengimbau pihak sekolah tidak mengumpulkan siswa ataupun orang tua di sekolah. Begitu juga orang tua untuk menjaga anak-anaknya tetap di rumah,” jelasnya.
Ditegaskannya, pengumuman dilakukan secara online melalui web. Namun bisa juga dilakukan dengan cara dikirimkan melalui kantor Pos atau jasa kurir ke alamat orang tua siswa, bagi sekolah yang tidak tersedia jaringan internet di wilayahnya.
Riza juga menegaskan, para siswa tidak melakukan kegiatan coret-coret baju ataupun melakukan perayaan konvoi meluapkan kelulusan, serta kegiatan lain yang melibatkan orang dalam jumlah banyak.
“Persoalan ini harus menjadi catatan bagi sekolah dan para orang tua. Kita berkaca dari aksi coret coret dan konvoi pada tahun sebelumnya meski sudah dilakukan penindakan, tetap saja masih ada yang nakal, maka kerjasama seluruh lapisan dalam menertibkan siswa saat kelulusan ini sangat diharapkan demi kebaikan kita semua,” pungkasnya. (*/sumber: sibernas/Sugi)