Sejarah Shalat Tarawih Berikut Doa Lengkap Setelah Tarawih dan Witir
ASSAJIDIN.COM — Islam sangat menyambut Ramadan, bulan suci ini merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan. Dikarenakan bulan ini memiliki beberapa keutamaannya, seperti Al-Quran diturunkan saat Ramadan, bulan penuh berkah dan ada malam Lailatul Qodar.
Di bulan Ramadan juga ada salat tambahan yang dilakukan umat Muslim yaitu Salat Tarawih. Tarawih merupakan bentuk jamaโ dari kata tarwihah, di mana jika diartikan secara bahasa maknanya adalah โistirahatโ.
Sementara jika hendak dijabarkan secara istilah, Salat Tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan saat malam bulan Ramadan saja. Salat tarawih termasuk dalam salat sunnah yang muakkadah atau sangat dianjurkan.
Okezone telah mewawancarai Ustadz Arif Khuzaini,S.A.,S.Pd.I Wakil Kepala Pondok Pesantren TebuIreng 2, beberapa waktu lalu melalui pesan singkat untuk menanyakan tentang Salat Tarawih.
โRasullulah dahulu selama bulan puasa hanya 2 sampai 3 kali Salat Tarawih dan itu dilakukan di akhir bulan ramadan,โ kata Ustadz Arif.
โRasulullah pernah salat bersama kami di bulan Ramadan sebanyak 8 rakaโat lalu beliau berwitir. Pada malam berikutnya, kami pun berkumpul di masjid sambil berharap beliau akan keluar. Kami terus menantikan beliau di situ hingga datang waktu fajar. Kemudian kami menemui beliau dan bertanya, โWahai Rasulullah, sesungguhnya kami menunggumu tadi malam, dengan harapan engkau akan salat bersama kami.โ Beliau shallallahu โalaihi wa sallam menjawab, โSesungguhnya aku khawatir kalau akhirnya salat tersebut menjadi wajib bagimu.โ (HR. Ath Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah.)
โNabi Muhammad SAW mengerjakan shalat terawih 8 rakaat dan 3 shalat witir tetapi di Indonesia sendiri sekarang mengikuti hasil kesepakatan para ulama yaitu 20 rakaat dan 3 shalat witirโ Kata Ustadz Arif.
Berikut adalah doa setelah Tarawih atau doa Kamilin :
Doa Setelah Salat Tarawih
ุงูููููฐููู ูู ุงุฌูุนูููููุง ุจูุงููุงูููู ูุงูู ููุงู ููููููู. ููููููููุฑูุงุฆูุถู ู ูุคูุฏูููููู. ูููููุตูููุงูุฉู ุญูุงููุธููููู. ูููููุฒููููุงุฉู ููุงุนููููููู. ููููู ูุง ุนูููุฏููู ุทูุงููุจููููู. ููููุนููููููู ุฑูุงุฌููููู. ููุจูุงููููุฏูู ู ูุชูู ูุณูููููููู. ููุนููู ุงููููุบููู ู ูุนูุฑูุถููููู. ููููู ุงูุฏููููููุง ุฒูุงููุฏููููู. ููููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ุฑูุงุบูุจููููู. ููุจูุงุงููููุถูุงุกู ุฑูุงุถููููู. ููููููููุนูู ูุงุกู ุดูุงููุฑููููู. ููุนูููู ุงููุจููุงูุกู ุตูุงุจูุฑููููู. ููุชูุญูุชู ููููุงุกู ู ูุญูู ููุฏู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู ุณูุงุฆูุฑููููู. ููุงูููู ุงููุญูููุถู ููุงุฑูุฏููููู. ููุงูููู ุงููุฌููููุฉู ุฏูุงุฎููููููู. ููู ููู ุงููููุงุฑู ููุงุฌููููู. ููุนูููฐู ุณูุฑูููุฑูุงููููุฑูุงู ูุฉู ููุงุนูุฏููููู. ููู ููู ุญูููุฑูุนููููู ู ูุชูุฒููููุฌููููู ููู ููู ุณูููุฏูุณู ููุงูุณูุชูุจูุฑููู ููุฏูููุจูุงุฌู ู ูุชูููุจููุณููููู. ููู ููู ุทูุนูุงู ู ุงููุฌููููุฉู ุขูููููููู ููู ููู ููุจููู ููุนูุณููู ู ูุตููููู ุดูุงุฑูุจููููู, ุจูุงูููููุงุจู ูููุงูุจูุงุฑููููู ููููุฃูุณู ู ูููู ู ููุนููููู
ู ูุนู ุงูููุฐููููู ุงูููุนูู ูุชู ุนูููููููู ู ู ููู ุงููููุจูููููููู ููุงูุตููุฏูููููููููู ููุงูุดููููุฏูุขุกู ููุงูุตููุงููุญููููู ููุญูุณููู ุงูููููฐุฆููู ุฑูููููููุง ุฐููููู ุงููููุถููู ู ููู ุงูููู ููููููู ุจูุงูููู ุนูููููู ูุง
ุงูููููฐููู ูู ุงูุฌูุนูููููุง ููู ููฐุฐููู ุงููููููููุฉู ุงูุดููููุฑูุงูุดููุฑูููููุฉู ุงููู ูุจูุงุฑูููุฉู ู ููู ุงูุณููุนูุฏูุงุกู ุงููู ูููุจููููููููู ูููุงูุชูุฌูุนูููููุง ู ููู ุงููุงูุดูููููุงุกู ุงููู ูุฑูุฏูููุฏูููู
Allaahummaj’alnaa bil-iimaani kaamiliin, wa lil-faraa ‘idimu’addiin, wa lis-salaati haafiziin, wa liz-zakaatii faa’iliin, wa limaa ‘indaka taalibiin, wa li’afwika raajiin, wa bil-hudaa mutamassikiin, wa ‘anil-lagwi mu’ridiin, wa fid-dun-yaa zaahidiin, wa fil-aakhirati raagibiin, wa bil-qadaa’i raadiin, wa lin-na ‘maa’i syaakiriin, wa ‘alal-balaa’i saabiriin, wa tahta liwaa’i sayyidinaa Muhammadin sallallahu ‘alaihi wa sallama yaumal-qiyaamati saa’iriin, wa ilal-haudi waaridiin, wa ilal-jannati daakhiliin, wa minan-naari naajin, wa ‘alaa sariiril-karaamati qaa’idiin wa min huurin ‘iinim mutazaw-wijiin, wa min sundusiw wa istabraqiw wa diibaajim mutalabbisiin, wa min ta’aamil-jannati aakiliin, wa mil labaniw wa ‘asalim musaffan syaaribiin, bi akwaabiw wa abaariiqa wa ka’sim mim ma’iin.
Ma’allaziina an’amta ‘alaihim minan-nabiyyiina was-siddiiqiina wasy-syuhadaa’i was-saalihiinna wa hasuna ulaa’ika rafiiqaa, zaalikal-fadlu minallaahi wa kafaa billaahi ‘aliimaa
Allaahummaj’alnaa fii lailati haazasy-syahrisy-syariifatil-mubaarakati minas-su’adaa’il-maqbuuliina wa laa taj’alnaa minal-asyqiyaa’il-marduudiin.
Wa sallallaahu ‘alaa Muhammadiw wa ‘alihii wa sahbihii ajmaa’in, bi rahmatika yaa arhamar-raahimiin, wal-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin.
Artinya:
“Ya Allah, Jadikanlah kami berkat iman orang-orang yang sempurna, orang-orang yang mengerjakan hal-hal yang fardu, orang-orang yang memelihara sholat, orang-orang yang menunaikan zakat, orang-orang yang mengharapkan pahala yang ada di sisi-Mu, orang-orang yang mengharapkan ampunan-Mu, orang-orang yang berpegang teguh kepada hidayah, orang-orang yang berpaling dari perbuatan yang sia-sia, orang-orang yang berzuhud terhadap duniawi, orang-orang yang mengharapkan pahala akhirat, orang-orang yang ridha dengan qada, orang-orang yang mensyukuri nikmat, orang-orang yang sabar menghadapi cobaan dan musibah, dan orang-orang yang berjalan di bawah panji Nabi Muhammad Saw, kelak di hari kiamat, orang-orang yang digiring munuju telaga (Kausar) untuk meminum airnya, orang-orang yang masuk kedalam surga, orang-orang yang diselamatkan dari neraka, orang-orang yang didudukkan di atas dipan-dipan kemuliaan, orang yang mengawini bidadari-bidadari yang bermata jeli, orang-orang yang mengenakan pakaian dari sutra tipis dan tebal, orang-orang yang memakan makanan surga, dan minum dari air susu dan madu dengan memakai gelas-gelas dan cerek-cerek serta sloki (piala) yang langsung dari sumber-sumbernya.”
“Yaitu dengan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka dari kalangan para nabi, kaum siddiqin, para syuhada dan orang-orang yang saleh, mereka adalah sebaik-baik teman, yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui”
“Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang berbahagia yang diterima amal perbuatannya dalam bulan yang mulia dan diberkati ini, dan janganlah Engkau jadikan kami orang-orang celaka yang ditolak amal perbuatannya”
“Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di antara pengaasih, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
Doa diatas biasanya di baca oleh imam, sebagai makmum hanya mengamininya saja, doa ini juga bisa dibaca jika kita mengerjakan Salat Tarawih sendiri karena ada halangan sehingga tidak bisa berjamaah. Setelah Salat Tarawih umat Muslim melakukan Salat Sunnah Witir 3 rakaat, berikut adalah doa setelah Salat Witir:
baca doa
Doa setelah Salat Witir
ุงูููููฐููู ูู ุฅููููุง ููุณููุฃููููู ุงูููู ูุงููุง ุฏูุงุฆูู ูุงุ ููููุณูุฃููููู ููููุจูุง ุฎูุงุดูุนูุงุ ููููุณูุฃููููู ุนูููู ูุง ููุงููุนูุงุููููุณูุฃููููู ููููููููุง ุตูุงุฏูููุงุ ููููุณูุฃููููู ุนูู ููุงู ุตูุงููุญูุงุ ููููุณูุฃููููู ุฏูููููุงูููููู ูุงุ ููููุณูุฃููููู ุฎูููุฑูุง ููุซูููุฑูุงุ ููููุณูุฃููููู ุงููุนููููู ููุงููุนูุงููููุฉูุ ููููุณูุฃููููู ุชูู ูุงู ู ุงููุนูุงููููุฉูุ ููููุณูุฃููููู ุงูุดููููุฑู ุนูููู ุงููุนูุงููููุฉูุ ููููุณูุฃููููู ุงููุบูููุงุกู ุนููู ุงููููุงุณู
ุงูููููฐููู ูู ุฑูุจููููุง ุชูููุจูููู ู ููููุง ุตููุงูุชูููุง ููุตูููุงู ูููุง ููููููุงู ูููุง ููุชูุฎูุดููุนูููุง ููุชูุถูุฑููุนูููุง ููุชูุนูุจููุฏูููุง ููุชูู ููู ู ุชูููุตูููุฑูููุง ููุง ุงููููู ููุงุงููููู ููุงุงููููู ููุงุงูุฑูุญูู ู ุงูุฑููุญูู ููููู. ููุตููููู ุงูููู ุนูููู ุฎูููุฑู ุฎููููููู ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุงููููู ููุตูุญูุจููู ุงูุฌูู ูุนูููููุ ููุงููุญูู ูุฏู ููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ููููู
Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wan’asaluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman, wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukra ‘alal ‘aafiyati, anas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi.
Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.
Artinya:
“Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.”
“Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”
Begitulah bahasan mengenai doa tarawih semua doa diajarkan oleh Rasullulah agar dosa dosa kita diampuni oleh Allah SWT.
โBarang siapa yang berpuasa yang melakukan shalat malam (Salat Tarawih, Salat Witir dan Tahajud) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.โ(HR.BukharidanMuslim).