Miskin, Bisa Berbagi

Oleh : Bangun Lubis [ Wartawan AsSAJIDIN.Com ]
Sepenggal kisah dapat menjadi hikmah bagi yang membacanya bila saja direnungkan akan maknanya. Seperti juga kisah berikut ini; Seorang gadis yang menyewa rumah bersebelahan dengan rumah bedeng kontrakan seorang ibu miskin dengan dua anak.
Suatu malam tiba-tiba listrik padam, dengan bantuan cahaya handphone gadis itu ke dapur mengambil lilin, tiba – tiba ada yang mengetuk pintu. Ternyata seorang anak dari ibu yang miskin di sebelah rumahnya. Anak itu bertanya dengan risau,” Kak ada lilin tidak kak,?”.
Gadis itu berfikir; “Jangan pinjamkan, nanti akan menjadi satu kebiasaan untuk terus – menerus meminta.” Maka si gadis bilang;” Tidak ada!”. Lalu si anak miskin itu berkata.” Saya sudah menduga kakak tidak punya lilin. Ini ada dua saya bawakan untuk kakak. Kami khawatir karena kakak tinggal sendirian tidak ada lilin.”
Si gadis merasa begitu bersalah. Dengan linangan air mata dia memeluk anak kecil itu dengan erat. Timbul penyesalan yang amat sangat pada diri gadis itu.
Jangalah menilai keburukan orang lain hanya karena mereka kelihatan miskin dan tidak mampu lalu kita berpikir bahwa mereka tidak punya hati. Malah pikiran kita mereka akan meminta-minta.
Perlu diingat, kekayaan tidak bergantung seberapa banyak yang kita punya, tetapi seberapa mampu kita dapat berbagi kepada mereka yang tak mampu. Miskin bukan berarti tidak punya apa-apa, kaya bukan berarti punya segalanya. Buktinya yang miskin masih punya Hati.!