Rusak Berat, Pemprov Carikan Dana CSR Perusahaan Rehab Ruang Kelas Madrasah Jam’iyah Islamiyah

ASSAJIDIN.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) akan membantu perbaikan ruang kelas Madrasah Jam’iyah Islamiyah di Tanjung Pinang Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel, H Mawardi Yahya saat diwawancarai seusai menerima Pengurus Yayasan Pendidikan Madrasah Jam’iyah Islamiyah di Ruang Tamu Wakil Gubernur Sumsel, Rabu (15/1/2020).
Mawardi mengatakan, pihaknya akan membantu perbaikan ruang kelas Madrasah Jam’iyah Islamiyah yang mengalami kerusakan berat dan berpotensi roboh. “Ya, kita akan berupaya membantu perbaikan ruang kelas yang mengalami rusak tersebut,” katanya
Namun, pihaknya tidak dapat membantu secara pendanaan untuk perbaikan ruang kelas tersebut. “Untuk saat ini kita tidak bisa bantu pendanaan tapi kita akan bantu dengan cara mencarikan solusi untuk pendanaannya contohnya yaitu bantuan dana CSR dari pihak swasta,” ujar Mawardi
Mawardi menjelaskan, pihaknya tidak dapat membantu pendanaan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumsel karena APBD Provinsi Sumsel sudah disahkan. “Jika ingin diperbaiki tahun ini menggunakan dana APBD Provinsi Sunsel dirasakan tidak mungkin karena penganggaran untuk tahun anggaran 2020 sudah disahkan, tinggal pelaksanaan saja,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, selain itu pihaknya juga menyarankan agar proposal permohonan bantuan yang disiapkan pengurus yayasan tetap diajukan agar dapat dimasukkan pada penganggaran di tahun 2021 mendatang. “Silahkan tetap diajukan proposalnya untuk dimasukkan pada penganggaran tahun 2021 nanti. Kemudian ada beberapa koreksi dari proposal yang saya baca itu, silahkan segera diperbaiki,” ungkap Mawardi
Sementara itu, Pembina Yayasan Pendidikan Madrasah Jam’iyah Islamiyah, Sukardi mengatakan, Madrasah Jam’iyah Islamiyah talah berdiri sejak 1963 hingga sekarang meliputi Taman Pendididkan Al-Quran, Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah murid mencapai 400 lebih siswa dan 87 guru. “Ada dua lokal kelas belajar yang hampir roboh, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan apalagi jika melihat kondisi cuaca saat ini yang sering terjadi hujan. Kami khawatir akan roboh dan mengganggu proses belajar mengajar,” katanya.
Untuk itu, pengurus yayasan memberanikan diri untuk melaporkan hal ini kepada Wakil Gubernur. “Kita melaporkan ini dengan harapan pak gubernur dan wagub dapat memberikan bantuan atau mencarikan solusi untuk perbaikan ruang kelas yang rusak tersebut,” ungkap Sukardi (*/sumber: sibernas/MN)